Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Panen di Kabupaten Cirebon Mundur, Petani Tanam Ulang

HKTI Kabupaten Cirebon memprediksi masa panen padi di Kabupaten Cirebon mengalami kemunduran hingga Juni 2024.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon memprediksi masa panen padi di Kabupaten Cirebon mengalami kemunduran hingga Juni 2024.

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar mengatakan kemunduran masa panen tersebut terjadi karena sebagian sawah terendam banjir. Akibatnya, sawah yang terendam itu harus dilakukan tanam ulang.

"Banjirnya terjadi pada Februari 2024, tetapi sekarang 90% sudah surut. Sekarang petani mulai melakukan replanting (tanam ulang) di sawah yang terkenan banjir. Seharusnya panen itu bulan April," kata Tasrip di Kabupaten Cirebon, Selasa (5/3/2024).

Menurut Tasrip, tanam ulang dilakukan dengan cara mengganti tanaman padi yang membusuk atau hilang dengan bibit baru. Sementara, padi yang tidak terkena dampak akan dibiarkan hidup.

Hingga saat ini, para petani yang terkena dampak banjir masih melakukan pencarian bibit baru. Bibit tersebut sulit ditemukan karena sebagian besar petani lainnya sudah melewati musim tanam.

"Selain susah didapatkan, harga bibitnya yang sebelumnya cuma Rp7.000 satu ikat, sekarang jadi Rp.10.000. Terpaksa dibeli untuk untuk menyelamatkan tanaman padi mereka,” tutur Tasrip.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menyebutkan, dampak el nino di Kabupaten Cirebon masih terasa. Beberapa hektare lahan masih kekurangan suplai air. 

“Ada sebagian lahan belum memasuki masa tanam,” kata Nanang

Tahun lalu, luas panen padi di Kabupaten Cirebon, menurun. Kondisi itu terjadi akibat kemarau panjang dampak fenomena el nino yang melanda sepanjang 2023. Luas panen padi di Kabupaten Cirebon sepanjang 2023 hanya sekitar 82.889 hektare.

Sementara dua tahun lalu, luas panen padi di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah ini sekitar 84.892 hektare. Nanang menyebutkan, produksi pada tahun ini diprediksi hanya sekitar 532.000 ton.

“Kami saat ini melakukan sejumlah langkah strategis mengurangi dampak kemarau panjang yang masih terasa di Kabupaten Cirebon,” kata Nanang.

Tak hanya itu, produksi gabah kering giling (GKG) Kabupaten Cirebon menurun pada tahun lalu. Produksi GKG sepanjang 2023 sebanyak 448.476 ton. Sementara tahun lalu, produksi GKG dari Kabupaten Cirebon mencapai 494.699,98 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler