Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 2,19% pada Februari 2024
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, pada Januari 2024 ada beberapa kelompok penyumbang inflasi, yakni, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit,
cabai hijau, wortel, kentang, gula pasir, pisang, ketimun, pakcoy/pokcoy/bokcoy, emping mentah, pengharum cucian/ pelembut, kue kering berminyak, dan biskuit
“Angka tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai,” kata Aris di Kota Cirebon, Senin (4/3/2024).
Pada Februari 2024, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Kelompok itu yaitu, makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,75%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05%.
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04%; kelompok kesehatan sebesar 0,01%; kelompok transportasi sebesar 0,04%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02%.
Baca Juga
Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 0,07%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,06%.
Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi kedua tertinggi di Jawa Barat.
"inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.