Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Kesehatan Jawa Barat memastikan ribuan fasilitas kesehatan dipersiapkan mengantisipasi kejadian masalah kesehatan pada petugas penyelenggara pemilu dalam hal ini KPPS, pascapemungutan suara 14 Februari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan di seluruh Jawa Barat, Puskesmas sebanyak 1.100 dan 415 rumah sakit sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi pasca Pemilu.
Vini mengatakan bahwa sejatinya Pemprov Jabar sudah mengantisipasi sejak awal, dengan membuat SK penanggung jawab setiap kota/kabupaten, membuat edaran, sampai menggalakan senam bersama.
Kemudian, telah melakukan berbagai anjuran pada para anggota KPPS agar jangan banyak merokok, jangan banyak minum kopi dan minuman berenergi, harus beristirahat cukup, termasuk suasana ruangan yang harus memadai.
"Itu semuanya sudah diberikan (arahan untuk) antisipasi. Tapi memang dalam kenyataannya mungkin ada juga yang berkegiatan lebih tinggi, tapi kita doakan saja karena usaha sudah maksimal," katanya, Minggu (18/2/2024).
Sejauh ini, secara total pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu di seluruh Jawa Barat yang melakukan pemeriksaan dan berobat, adalah sebanyak 2.602 orang.
Baca Juga
"Kebanyakan KPPS ada juga panitia, linmas, saksi, dan pengawas, tapi ada juga pemilih," ujarnya.
Untuk kasus yang terbanyak, tambah Vini, adalah kepala pusing sebanyak 421, kemudian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 138, demam 192, kemudian diare ada 126 kasus.
"Yang meninggal ada empat orang, sampai hari ini. Meninggalnya kami belum lihat (karena apa). Tapi diinformasikan memang ada penyakit jantung sebelumnya," tutur dia.
Sementara itu, KPU Provinsi Jawa Barat mencatat di wilayah tersebut, setidaknya ada enam petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) meninggal dunia dalam proses pemungutan suara Pemilu 2024.
KPU menyebutkan bahwa kebanyakan dari mereka, mengalami kelelahan saat melaksanakan tugas pemungutan suara.
Mereka yang meninggal dunia, merupakan anggota KPPS di Kabupaten Garut dua orang, satu orang Kabupaten Tasikmalaya, satu Kabupaten Sukabumi, dan dua orang di Kabupaten Bogor. Sementara untuk anggota PPS yang meninggal, merupakan petugas PPS dari Kabupaten Tasikmalaya.