Bisnis.com, BANDUNG — Kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diikuti dengan antusias oleh pemilih. Hal yang sama juga dialami oleh para narapidana koruptor di Lapas Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung.
Para narapidana penghuni Lapas Kelas I Sukamiskin ini mencoblos di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni di TPS 905 dan 906.
Silih bergantian para narapidana keluar dari lorong tempat para narapidana di tahan. Dengan pakaian seadanya mantan pejabat dan pengusaha mengikuti proses pemungutan suara yang dipantu oleh Petugas KPPS.
Berdasarkan pantauan Bisnis, ada sejumlah nama pejabat yang menggunakan hak suaranya. Seperti Mantan Ketua DPR 2014-2019 Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon 2014-2019 Sunjaya Purwadisastra, Irjen Pol Djoko Susilo, Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Dadang Darmawan, Mantan Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, petinggi PT SMa Andreas Guntoro
Selain itu, ada juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muchtar, dan mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yang menarik, gestur dari Setya Novanto dan Akil Muchtar yang menunjukan pose jari yang seakan menjadi simbol dukungan terhadap salah satu pasangan calon.
Baca Juga
Dengan mengenakan kaos polo hitam, Setya Novanto menunjukkan pose dua jari kepada awak media yang meliput kegiatan pencoblosan di Lapas Kelas I Sukamiskin.
Berbeda dengan Setya Novanto, Akil Muchtar mengacungkan telunjuknya dengan pose satu jari. Namun, saat ditanya akan memilih paslon nomor urut mana, dia hanya tersenyum dan bilang rahasia.
“Di sini tidak ada tekanan, semua bebas memilih yang mana,” seloroh dia.
Sementara itu, Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan dia sudah mempunyai pilihan dan enggan membocorkan nama pilihannya tersebut.
“Rahasia dong, Luber Jurdil,” ungkap dia.
Diketahui, 326 narapidana di Lapas Kelas I Sukamiskin menggunakan hak suaranya di dua TPS.