Bisnis.com, CIREBON - Musim tanam padi di Kabupaten Cirebon mundur dampak el nino yang berpengaruh terhadap rendahnya intensitas hujan.
Suwarma, petani di Kaliwedi, Kabupaten Cirebon menyebutkan hujan terakhir yang mengguyur wilayahnya terjadi pada awal Januari 2024. Bahkan, hingga Senin (15/1/2024), hujan belum turun mengguyur.
Menurut Suwarma, musim tanam seharusnya dilakukan pada Desember 2023. Namun, hingga pertengahan Januari ia bersama petani lainnya masih melakukan persiapan lahan.
“Dampak kemarau sangat berpengaruh terhadap pertanian. Hujan yang turun juga masih jarang-jarang” kata Suwarma di Kabupaten Cirebon, Senin (15/1/2024).
Suwarma menyebutkan, saat ini ia dan sejumlah petani lainnya Kaliwedi baru selesai melakukan penyemaian benih pada pekan lalu.
Benih padi tersebut dipastikan baru bisa ditanam pada minggu kedua bulan Februari 2024 nanti.
Baca Juga
“Karena usia persemaiannya kan antara 30 sampai 35 hari. Itu artinya, masa tanam tahun ini mundur hingga lebih dari satu bulan,” kata Suwarma.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat, hingga akhir 2023 kemarin, hanya sekitar 2901 hektare lahan pertanian yang sudah memasuki masa tanam.
Sementara, luas lahan pertanian padi di Kabupaten Cirebon mencapai 21.612 hektare.
"Dampak el nino menjadi penyebab musim tanam di Kabupaten Cirebon berbeda. Bagi daerah yang mengalami kekeringan parah, masa tanam padi diprediksi di bulan Januari atau Februari 2024,” katanya.