Bisnis.com, BANDUNG -- Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan jika dia terpilih menjadi presiden, Indonesia tidak hanya sekadar swasembada pangan, tapi juga akan menjadi pengekspor pangan untuk dunia.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat Deklarasi Nasional Gempita Prabowo-Gibran, di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Rabu (27/12/2023).
Menurut Prabowo, hal tersebut bukan isapan jempol belaka, namun ia menegaskan akan sungguh-sungguh melaksanakan misinya tersebut.
"Kita mau swasembada pangan, kita nanti tidak hanya swasembada pangan, tapi kira akan menjadi lumbung pangan dunia," imbuhnya.
Ia mengaku sudah berkonsultasi dengan pakar-pakar persoalan pangan. Hasilnya, dengan program yang akan ia jalankan, di tahun ke tiga kepemimpinannya nanti Indonesia akan swasembada pangan.
"Mereka mengatakan 3 tahun setelah kita menerima mandat dari Rakyat Indonesia [menjadi presiden], kita akan swasembada pangan, dan 5 tahun setelah itu kita akan jadi penyuplai, kita akan menjadi ekspor kita akan jadi memberi makan kepada seluruh dunia," ungkapnya.
Baca Juga
Ia pun meyakinkan kepada para pendukungnya dirinya akan menjalankan tujuannya tersebut. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi tersebut.
"Dan kepada mereka yang mengatakan apakah bisa? Saya jawab Bisa, Indonesia bisa, dan tidak hanya bisa, Indonesia akan melaksanakan ini semua, kita mencanangkan itu dan kita akan melaksanakan itu," imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengatakan langkah strategis yang akan dilalukan sejalan dengan penguatan sektor pangan, adalah penguatan kualitas sumber daya manusia dengan program makan siang dan susu gratis untuk anak.
"Selain itu salah satu langkah strategis kita adalah kita akan memberi makan siang dan susu kepada semua anak-anak Indonesia di seluruh dusun dan desa Indonesia, setiap anak Indonesia akan kita beri makan siang satu kali sehari," jelasnya.
Menurutnya, hal ini adalah langkah strategis, bahkan anak-anak yang masih di kandung ibunya, ia akan memberi tambahan gizi.
"Anak-anak Indonesia dalam waktu cepat, tumbuh dengan baik dengan cerdas, kuat, Indonesia akan sungguh-sungguh menjadi negara maju dengan rakyat yang cerdas, rakyat yang kuat, rakyat yang rajin, rakyat yang penuh dengan energi, rakyat yang bisa berdiri setara dengan bangsa lain di dunia," jelasnya.
Berdasarkan data yang ia paparkan, setidaknya ada 82,9 juta anak di Indonesia yang perlu mendapat makan siang dan bantuan gizi.