Bisnis.com, BANDUNG -- Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku akan melakukan apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat nanti menang dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
Salah satu yang akan ia contoh adalah akan merangkul pihak yang berseberangan dengan dirinya di perhelatan yang akan digelar 14 Februari 2024 nanti.
Ia mengaku hal tersebut dilakukan olehnya untuk mengajak lawan politiknya bersama membangun Indonesia seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang mengajak dirinya dan Sandiaga Uno yang semula berlawanan di Pilpres 2019, masuk dalam "gerbong" pemerintahan.
"Bilamana insyaallah kita terima mandat [terpilih presiden] kita pun akan sama sama mengajak [mereka yang oposisi]," kata Prabowo, saat menghadiri Deklarasi Nasional Gempita Prabowo-Gibran, di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Rabu (27/12/2023).
Meski demikian, Prabowo memastikan, ia dan Koalisi Indonesia Maju tetap membutuhkan pihak oposisi untuk penyeimbang jalannya roda pemerintahan jika nanti dirinya dipilih menjadi orang nomor 1 di Republik Indonesia.
"Yang mau tetap oposisi kita butuh juga, tapi oposisi yang cinta tanah air, oposisi sama-sama mengoreksi dan ini tujuan kita ini fokus kita," ungkapnya.
Baca Juga
Prabowo miliki alasan, memilih merangkul mereka yang oposisi. Salah satunya ialah dengan mereplikasi cara kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Jokowi.
"Saya dua kali pemilu bertanding melawan Pak Jokowi, dua kali bertanding dua kali kalah. Tapi yang terakhir begitu beliau menang, apa tindakan beliau? beliau mengajak saya bersatu, beliau merangkul saya dan beliau menjadikan pesaing beliau lawan tanding bersatu untuk bersama berbakti dan mengabdi pada rakyat Indonesia. Ini pelajaran dan ini tekad saya telat Koalisi Indonesia maju," katanya.
Ia pun mendeklarasikan diri tidak akan malu untuk melanjutkan program-program yang telah dibangun oleh presiden sebelumnya seperti Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami Koalisi Indonesia Maju partai tidak, malu-malu kami mau meneruskan melanjutkan transformasi bangsa yang sudah dibangun Presiden Jokowi dan juga Presiden SBY dan sebelumnya kita ingin bangun, kita tidak mau main-main dengan kehidupan bangsa," imbuhnya.