Bisnis.com, BANDUNG -- Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai anggaran dari program food estate seharusnya bisa dinikmati oleh ratusan ribu petani yang sudah turun temurun berusaha menyediakan pangan untuk masyarakat.
Pasalnya, ia menilai saat ini banyak permasalahan petani yang saat ini justru tidak teratasi. Seperti persoalan mahalnya harga pupuk, lahan dan tentu saja kesejahteraan petani.
"Para petani itu sudah bertani lintas generasi, oke lalu negara punya uang sekarang untuk membangun pertanian, nah yang sudah bekerja di pertanian begitu lama malah tidak terima uang negara, lalu negara bikin tempat baru mengundang perusahaan untuk membangun pusat-pusat kegiatan pertanian. Menurut saya sayang-sayang uang itu, lebih baik dipakai untuk program-program pertanian sehingga petani-petani itu bisa bertani dengan baik," jelas dia dalam program Desak Anies, di Kota Bandung, Rabu (29/11/2023).
Ia menilai, seharusnya anggaran yang besar tersebut bisa digunakan untuk menyubsidi pupuk, edukasi sistem pertanian yang baik, hingga bantuan saluran air serta membeli produk pertanian yang dihasilkan para petani tradisional.
"Di Jakarta sudah mengerjakan itu, Jakarta sudah mengerjakan dengan berbagai wilayah di Indonesia kontrak farming kami kontrak beli 5 tahun petaninya tenang karena akan dibeli [produknya] lima tahun, kami juga tenang karena ada pasokan beras 5 tahun dan apa yang terjadi petani bekerja dengan tenang produksinya bagus jumlahnya bagus," imbuhnya.
Ia pun menilai ia bersama Muhaimin Iskandar, akan menerapkan program contract farming. Di sana anggaran besar akan digelontorkan untuk mendorong petani tradisional untuk meningkatkan kemampuan produksinya dan hasilnya akan dibeli pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
Baca Juga
"Kenapa uang itu dikasihin ke perusahaan untuk bikin di tempat baru, lah kita punya ratusan ribu hektar di seluruh Indonesia bayangkan kalau mereka kita beli produknya hidup mereka tenang pertaniannya tumbuh dan kita kekuatan Indonesia adalah justru pada petani tradisional. Itu jangan dimatikan, itu yang harus dibangun," jelasnya.
Pasalnya, Anies menilai, persoalan produksi pangan merupakan skala prioritas ia dan pasangannya yang akrab disapa Cak Imin. Sehingga selain dalam hal peningkatan produksi pangan, juga mesti diimbangi dengan reformasi tata niaga pangan.
"Karena produksi pangan kita sesungguhnya baik. Tetapi tataniaganya harus dikoreksi, supaya petani mendapatkan harga jual yang lebih baik," katanya.
Jika produksi pangan bisa lebih optimal dengan sistem tata niaga yang baik, kata dia, akan meminimalisasi fluktuasi harga pangan.
"Bagi konsumen yang menggunakan hasil pertanian harganya juga bisa lebih murah. Jadi itu yang akan kita kerjakan sama-sama," terangnya.
Tak hanya itu, keluhan dari petani mulai dari pupuk, lahan, akses permodalan akan diperbaiki apabila ia dan Cak Imin terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Itu yang akan kami buat reform. Sehingga harapannya nanti petani bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Tapi juga keluarga yang mengkonsumsi dapat harga yang lebih terjangkau," jelasnya.