Bisnis.com, BANDUNG--Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden mulai memanfaatkan momentum hari pertama kampanye Pilpres 2024, Selasa (28/11/2023).
Di Jabar, sejumlah tokoh dan politikus senior duduk sebagai ketua TKD. Pasangan Anies-Cak Imin menjunjuk Haru Suwandaru sebagai ketua tim, kemudian Prabowo-Gibran menunjuk Ridwan Kamil dan Ganjar-Mahfud dikomandoi oleh Ono Surono.
Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan Pilpres tahun ini berbeda dengan Pilpres 2019 yang membuat peta persaingan di Jawa Barat menjadi berubah.
"Menurut saya petanya agak berbeda saat ini. Pertama, ada tiga paslon. Biasanya kalau tiga paslon itu kan suaranya akan lebih terdifusi," katanya.
Pada 2019, suara Prabowo di Jabar mendapat 60%, dipengaruhi oleh mesin politik PKS yang punya basis suara di daerah perkotaan.
"PKS hari ini mengusung pasangan AMIN ketua TKD nya kang Haru Suwandaru, ada posisi misalnya di wilayah-wilayah seperti megapolitan kemudian Bandung raya itu merupakan basisnya PKS," katanya.
Sementara basis suara untuk pasangan Ganjar-Mahfud ada di mesin PDIP yang tersebar di wilayah Ciayumajakuning.
"Indramayu, Cirebon lalu Kuningan dan Majalengka masuk agak ke bawah Pangandaran, Ciamis itu kan basisnya PDI-P," katanya.
Firman memprediksi Pilpres tahun ini bakal lebih kompetitif dan bakal bergantung pada seberapa efektif mesin partai dan para figur bergerak.
Menurutnya Pilpres 2024 di Jawa Barat diramaikan pula oleh Ridwan Kamil sebagai eks Gubernur Jabar yang cukup populer, dan memiliki tingkat kepuasan publik tinggi pada saat dia menjadi Gubernur.
"Ini bisa menjadi potensi dan terakhir yang relatif cair bisa bergerak adalah relawan. Kalau misal ini bergerak efektif di Jabar bisa lebih kompetitif di bandingkan tahun 2019 karena menurut saya peta politiknya berubah," katanya.