Bisnis.com, BANDUNG -- Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung menggelar Job Fair kedua kalinya pada 2023 di Kiara Artha Park, 21-22 November 2023.
Kepala Disnaker Kota Bandung Andri Darusman menjelaskan ada 4.000 lowongan kerja yang tersedia dan tersebar di 43 perusahaan serta perbankan.
"Harapannya dengan job fair ini bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung. Sebelum pandemi, angkanya mencapai 8,11% atau 130.000 orang," tutur Andri di Bandung, Senin (20/11/2023).
Menurutnya, saat terjadi pandemi di akhir 2021 mengakibatkan tingkat pengangguran naik signifikan menjadi 11,46% atau 153.000 orang. Andri menyebutkan, faktornya karena banyak perusahan yang tumbang akibat pandemi.
"Alhamdulillah, di pertengahan 2022 kita mulai bisa offline, kita gelar padat karya. Di akhir 2022 angka pengangguran menurun jadi 9,5% atau 137.000 orang. Mudah-mudahan tahun ini tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung turun jadi 8,8%," jelasnya.
Job fair yang digelar pada November ini merupakan kedua kalinya di tahun 2023. Pada tahun 2022 penyerapan tenaga kerja dari hasil job fair sebanyak 59 persen. Lalu, terakhir di gelombang 1 Job Fair 2023, sebanyak 70% peserta diterima kerja.
Baca Juga
Ia menambahkan, target kali ini minimal angka pengangguran di Kota Bandung bisa kembali menurun seperti sebelum pandemi. Sampai saat ini sudah ada 17.000 pencari kerja yang mendaftar.
"Kemudian Job Fair kali ini dilakukan dengan hibrid. Masyarakat tidak usah datang ke tempat acara, bisa scan barcode untuk menyerahkan persyaratan secara online," ungkapnya.
Jika pelamar ingin berkunjung langsung untuk menanyakan hal yang lebih detail kepada perusahaan tujuannya, maka silakan datang ke Kiara Artha Park. Semua proses dilakukan secara gratis.
Selain job fair, upaya lain yang dilakukan Pemkot Bandung untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka dengan cara melakukan pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi.
"Misal make up artist (MUA) ingin naik ratingnya, kita adakan untuk uji kompetensi. Kalau lolos, bisa naik kelasnya. Ada juga pelatihan berbasis masyarakat, misal barista, barbershop, las, pastry, dan lain sebagainya," papar Andri.
Usulan pelatihan bagi masyarakat berasal dari musyarawah rencana pembangunan di wilayah masing-masing atau dari reses anggota DPRD Kota Bandung dalam rangka menyerap aspirasi langsung masyarakat.
"Masyarakat juga berharap dengan adanya pelatihan ini bisa membuka peluang wirausaha baru. Sebab salah satu tugas Disnaker juga meningkatkan skill melalui ekonomi kreatif," katanya.
Andri mengimbau, bagi seluruh calon pekerja, persiapkan portofolio dan persyaratan lamaran lainnya dengan lengkap. Ikuti juga informasi loker dari sumber yang resmi.