Bisnis.com, BANDUNG -- Setelah vakum akibat pandemi Covid-19, PT KAI (Persero) kembali menghadirkan program Rail Clinic yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat.
Program ini bukan hanya sekadar program, melainkan juga bagian dari komitmen sosial dan tanggung jawab lingkungan perusahaan terhadap masyarakat. Salah satu hal yang membedakan program ini adalah penggunaan jalur kereta api sebagai sarana penyediaan pelayanan kesehatan dan sosial.
Dalam satu rangkaian, terdapat kereta untuk pelayanan kesehatan serta kereta perpustakaan atau yang dikenal dengan sebutan Rail Library.
Berbagai layanan kesehatan gratis disediakan untuk masyarakat yang membutuhkannya. Layanan ini mencakup pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan mata, pemeriksaan laboratorium, dan pelayanan farmasi.
Vice President of Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan selain layanan kesehatan, program Rail Clinic juga mencakup sejumlah kegiatan sosial lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Beberapa di antaranya adalah pemberian kacamata kepada siswa siswi sekolah dasar, pembagian sembako kepada masyarakat dalam penyelenggaraan tertentu, serta dukungan terhadap program pemerintah dalam pencegahan stunting. Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah-daerah yang seringkali sulit diakses oleh fasilitas kesehatan konvensional," kata Joni dalam rilis yang dikutip Bisnis, Senin (13/11/2023).
Baca Juga
Menurutnya, pemilihan lokasi Rail Clinic dilakukan berdasarkan daerah-daerah yang sulit diakses oleh kendaraan bermotor. Dengan demikian, Rail Clinic dapat mencapai daerah terpencil yang seringkali kesulitan mendapatkan akses ke layanan kesehatan.
Dalam operasional Rail Clinic, sekitar 16 personel yang berasal dari berbagai bidang terlibat, dengan rincian satu orang masinis, satu orang asisten masinis, dua orang teknisi kereta api, satu orang kondektur, dua orang dokter umum, satu orang dokter obgyn, satu orang bidan, dua orang apoteker, satu orang pemeriksa mata, dua orang petugas laboratorium, dan dua orang petugas pendaftaran.
Mereka bekerja secara sinergis antara petugas operasional kereta api dan medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Tahun 2023, bakti sosial Rail Clinic telah dijalankan sebanyak 13 kali di berbagai wilayah operasional KAI.
"Jumlah total kunjungan Rail Clinic mencapai 5.079 orang, yang terdiri dari 3.674 pasien yang mendapatkan pelayanan medis, 702 peserta edukasi kesehatan, dan 703 peserta edukasi Rail Library," ungkap Joni.
Program Rail Clinic juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, TNI Angkatan Laut, provider kesehatan KAI, universitas, dan BUMN. Kolaborasi ini menguatkan upaya penyelenggaraan program pelayanan bakti sosial ini dan memperluas dampaknya pada masyarakat yang membutuhkan.
"Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini, bisa langsung datang ke stasiun yang menyelenggarakan kegiatan bakti sosial Rail Clinic untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan secara cuma-cuma," jelas Joni.
Rail Clinic ini tidak hanya menjadi bentuk komitmen sosial KAI terhadap masyarakat, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan akses kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil.
"Program ini akan terus berjalan dan memberikan manfaat kepada masyarakat, dengan harapan dapat terus berkembang dan menyentuh lebih banyak daerah di masa mendatang," tutup Joni.