Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Jabar Akui Sulit Dapatkan Pasokan Beras PSO

Kantor Wilayah Bulog Jawa Barat mengakui El Nino berdampak pada menurunnya pasokan beras dari sejumlah sentra produksi.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BANDUNG—Kantor Wilayah Bulog Jawa Barat mengakui El Nino berdampak pada menurunnya pasokan beras dari sejumlah sentra produksi.

Kepala Kanwil Bulog Jabar Muhammad Attar Rizal mengatakan anjloknya produksi di sentra-sentra beras terjadi tak hanya di wilayah Jawa Barat namun seluruh Indonesia.

“Rata-rata [produksi] menurun,” katanya dikutip Selasa (19/9/2023).

Menurutnya upaya pihaknya melakukan serapan untuk beras Public Service Obligation (PSO) mengalami kesulitan karena harga di tingkat petani sudah tinggi ditambah ketersediaan yang minim.

“Untuk PSO masih karena memang harganya sudah tinggi daripada harga yang sudah ditetapkan pemerintah,” tuturnya.

Namun untuk serapan beras komersial Attar mengaku pihaknya masih bisa mendapatkan pasokan meskipun angkanya tidak terlalu tinggi yakni antara 500 ton per hari. “Kalau untuk komersial relatif, nanti kita buat bahannya seperti apa? Seperti premium tingkat 1 tingkat 2, itu masih ada,” katanya.

Menurutnya gabah kering panen yang menjadi bahan baku beras kini mengalami kenaikan harga yang signifikan dari Rp5.000-Rp6.000 per kilogram menjadi Rp7.300 per kilogram.

“Kami tetap optimis sambil melihat [pasar], karena ini ada bantuan bagi KPM itu juga bisa membantu menurunkan harga dan kita nanti masuk lagi di momen,” tuturnya.

Bulog sendiri sudah menerapkan untuk serapan PSO dengan harga Rp9.950 per kilogram namun di pasaran saat ini harganya sudah mencapai Rp11.000 per kilogram.

“Maka kita belum bisa serap untuk PSO, yang jelas kita siap beli tapi harganya tinggi dan ketersediaannya minim,” ujarnya. 

Sebelumnya, Attar Rizal mengatakan stok beras yang ada di gudang bulog aman hingga akhir tahun karena jumlahnya masih tinggi.

"Sekarang stok beras kita itu ada 133.000 ton artinya cukup besar," katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/9/2023). Menurutnya angka ini dipastikan terus bertambah karena pihaknya terus menambah cadangan dari hasil panen di beberapa titik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper