Bisnis.com, BANDUNG--Harga beras premium di pasar tradisional wilayah Jawa Barat mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir.
Di Kota Bandung misalnya, harga beras sudah menyentuh Rp16.000 per kilogram dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.000.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan penyebab kenaikan harga beras premium ini masih didalami pihaknya.
"Kalau suplai mah justru tersedia, Makanya kita juga selalu menelusuri dimana ada kenaikan dan lain sebagainya. Mungkin di jalur atau distribusi," katanya, Minggu (10/9/2023).
Berdasarkan pemantauan langsung Disperindag di lapangan. Noneng menjelaskan, kenaikan harga ini juga terjadi di beberapa daerah.
"Kita kan memantau ke banyak pasar dan ke kadis indag di seluruh Jabar dan sebetulnya tidak ada kenaikan yang signifikan dan suplai juga cukup," ucapnya.
Baca Juga
Kenaikan harga beras ini diharapkan Noneng tidak membuat masyarakat menjadi panic buying. Pedagang juga jangan sampai memanfaatkan dengan melakukan penimbunan beras dalam kondisi seperti ini.
"Mudah-mudahan dengan adanya pemberitaan apapun tidak membuat panik masyarakat, sehingga nantinya menyebabkan adanya pemanfaatan," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya belum mendapatkan informasi adanya penimbunan beras oleh oknum pedagang. Dia memastikan untuk stok kebutuhan beras di Jawa Barat masih banyak dan tidak kekurangan.
"Belum (ada penimbunan), dan enggak terlihat ke situ, bahkan kita lihat ke Gudang juga enggak terlihat. Tapi kalau ada indikasi seperti itu kita akan segera bertindak bersama APH (Aparat Penegak Hukum)," katanya.
Tidak hanya di Kota Bandung, kenaikan harga beras juga dialami pedagang di Kabupaten Bandung Barat. Dimana HET beras premium Rp10.900 per kilogram kini naik Rp13.500. Sedangkan, beras premium dari HET Rp13.900 per kilogram naik menjadi Rp14.500.
