Bisnis.com,BANDUNG—Ancaman defisit ketersediaan pangan akibat El Nino menghantui wilayah Jawa Barat hingga akhir 2023.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat mencatat sejumlah komoditas sejak Juni 2023 lalu sudah mengalami defisit.
“Kedelai itu defisit 273 hari, bawang merah, cabai rawit hingga minyak goreng,” kata Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana pada Bisnis, Kamis (7/9/2023).
Menurut Arifin, ketergantungan Jawa Barat pada komoditas yang dipasok wilayah lain masih belum berubah. Dia mencatat kedelai import bergantung dari Cina dan Amerika Serikat atau Brazil.
“Bawang Merah dipenuhi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cabai rawit dari Jateng dan Jatim. Minyak Goreng dipenuhi dari Riau, Jambi, Sumatra, dan Kalimantan,” tuturnya.
Pihaknya menilai kesiapsiagaan menghadapi ancaman krisis pangan merupakan langkah penting.
Baca Juga
Dia menilai ancaman El Nino terhadap pangan memberikan empat dampak pada Jawa Barat, dari mulai berkurangnya pasokan, kenaikan harga, penurunan produksi pertanian dan kenaikan inflasi.
Urusan El Nino memang sudah nyata. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar Dadan Hidayat menuturkan, luas wilayah yang mengalami kekeringan di Jabar pada tahun 2022 mencapai 1.472 hektare (ha).
"Pada April hingga Juni 2023 di Jabar, luas kekeringan sudah mencapai 4.041 ha. Di antaranya puso 25 ha," katanya.