Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan di Tempat, Wisata Kabupaten Cirebon Masih Andalkan Makam Sunan Gunung Jati

Pengembangan industri kepariwisataan di Kabupaten Cirebonhanya mampu mengandalkan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati.
Ilustrasi wisataCirebon./Bisnis-Gloria Fransisca Katharina Lawi
Ilustrasi wisataCirebon./Bisnis-Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bisnis.com, CIREBON- Pengembangan industri kepariwisataan di Kabupaten Cirebon masih stagnan. Wilayah timur Jawa Barat ini hanya mampu mengandalkan wisata religi Makam Sunan Gunung Jati di Kecamatan Gunungjati.

Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Bayu Suradilaga menyebutkan, wisata religi tersebut masih banyak mengundang wisatawan untuk dibandingkan tempat lainnya.

“Kunjungan wisata ke makam Sunan Gunung Jati masih favorit. Tahun ini saja kunjugan selama semester 1 mencapai 8.600 kunjungan,” kata Bayu kepada Bisnis.com di Kabupaten Cirebon, Senin (28/8/2023).

Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon terus merosot dalam lima tahun terakhir. Padahal, wilayah memiliki sejumlah objek unggulan, mulai dari wisata budaya, religi, hingga kuliner.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2018-2022 jumlah wisatawan yang melancong ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177 jiwa.

Dari jumlah itu, pada 2018 menerima kunjungan sebanyak 1.443.069 wisatawan, 2019 sebanyak 1.484.010 wisatawan, 2020 sebanyak 506.841 wisatawan, 2021 sebanyak 453.282, dan 2022 sebanyak 691.975 wisatawan.

Klaim dari Disbudpar, kondisi tersebut terjadi akibat pandemi covid-19 dan lambatnya upaya pemulihan ekonomi sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon.

“Kami hanya bisa realistis saja. Tidak muluk-muluk, kunjungan wisatawan tahun ini cuma menargetkan 750 ribu orang saja. Tahun lalu saja cuma sekitar 600 ribu orang saja,” kata Bayu

Kabupaten Cirebon memiliki sejumlah potensi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Beberapa destinasi wisata unggulan yaitu, Kampung Seni Gegesik, Wisata Jamblang Siti Winangun, Makan Sunan Gunung Jati, Industri Rotan Tegalwangi, Kawasan Batik Trusmi, dan Batu Lawang.

Di balik kekayaan potensi tersebut, sektor pariwisata masih di hadapkan dengan permasalahan jalan rusak, minimnya penerangan jalan umum (PJU), hingga kurangnya fasilitas penampungan sampah.

“Contoh, di Kawasan Batik Trusmi, akses jalannya rusak. Banyak laporan wisatawan yang kapok untuk datang. Ke beberapa situs sejarah juga belum baik,” kata Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper