Bisnis.com, CIREBON - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mencatat penyaluran kredit yang dilakukan bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Ciayumajakuning mencapai Rp2,51 triliun hingga semester 1 2023.
Kepala OJK Cirebon Fredly Nasution menyebutkan kinerja penyaluran kredit di wilayah Ciayumajakuning pada semester 1 2023 ini meningkat 17,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan serupa juga termasuk DPK yang meningkat 17,05 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp2,38 triliun.
“Peningkatan kredit dan DPK menunjukan bahwa kondisi perekonomian di Ciayumajakuning sedang menuju recovery setelah pandemi Covid-19,” kata Fredly di Kota Cirebon, Rabu (5/7/2023).
Dari sisi permodalan yang dicerminkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR), masih terjaga dengan baik dengan CAR BPR per April 2023 sebesar 21,08 persen.
Namun demikian, OJK Cirebon terus mencermati profitabilitas BPR di Ciayumajakuning yang mengalami penurunan, tercermin dalam rasio Return on Asset (ROA) sebesar negatif 2,58 persen.
Fredly menyebutkan, OJK Cirebon juga terus mendorong agar BPR lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya serta mengedepankan tata kelola yang baik.
“Nantinya biaya operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Loan (NPL) dapat menurun,” kata Fredly.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mendorong BPR milik pemerintah daerah yang berada di wilayahnya mampu berkontribusi penuh terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Imron mengatakan, BPR milik pemerintah daerah yang berada di Kabupaten Cirebon yakni Bank Kabupaten Cirebon (BKC) dan Bank Cirebon Jabar (BCJ).
Kedua BPR tersebut, merupakan hasil likuidasi atau penggabungan dari 17 BPR yang ada di Kabupaten Cirebon.
"Dua BPR ini saya pastikan dalam kondisi sehat. Sekarang kedua BPR itu menjadi perseroda, artinya ada peningkatan dan harus berkontribusi penuh terhadap PAD," kata Imron.