Bisnis.com, MAJALENGKA -- Program One Pesantren One Product (OPOP) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai menjadi langkah awal yang baik untuk memacu pesantren bisa mengajarkan kemandirian ekonomi kepada santrinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Pemilik Pesantren As-Sakinah, Aseng Nur Qomarudin kepada tim Jelajah OPOP, Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Rabu (28/6/2023).
Menurut Aseng, meski ada dinamika dalam proses pelaksanaannya, namun hal tersebut tidak berarti program ini tidak berhasil. Justru ia mengaku lewat program ini, esensi dan peran dari pesantren kembali diperkuat di masyarakat.
"Saya menilai ini harus lanjut, karena program ini sudah bagus, walaupun ada catatan untuk disempurnakan," jelasnya.
Aseng merasakan betul manfaat yang dirasakan setelah bergabung dengan OPOP sejak 2021 lalu. Ia mengaku mendapatkan banyak ilmu dari pelatihan hingga mendapatkan hadiah dari kompetisi yang digelar.
"Yang jelas saya dapat ilmu baru, relasi baru, Alhamdulillah saya jadi paham bagaimana alur pengelolaan bisnis dan potensi bisnis yang ada, saya juga ingin ini usaha genteng ini lebih besar lagi," ungkap Aseng.
Selain itu, ia juga bersyukur mendapatkan total hadiah Rp235 juta dari penghargaan yang ia dapat, mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten. "Saya yang dari tingkat provinsi ini gak menang," imbuhnya.
Meski demikian, ia bersyukur mendapatkan hadiah yang ia dapat hingga tingkat kabupaten ini dengan langsung memanfaatkan menjadi sarana dan prasarana produksi genteng dengan merek Tenang Jaya tersebut.
"Saya mah dapat hadiah memang saya langsung pakai untuk beli mesin, cator [beca motor], yang berhubungan dengan produksi genteng aja," jelasnya.
Ia pun berharap bisa terus meningkatkan skala produksi dengan menambah mesin cetak genteng yang saat ini masih kurang untuk memenuhi permintaan. Setidaknya, ia membutuhkan tiga mesin cetak lagi untuk genteng jenis plentong, gambe dan morando.
"Kita ini masih kurang sebenarnya mesin cetaknya, kalau ada mungkin bisa menyetak lebih banyak genteng untuk memenuhi pesanan," ungkapnya.
Dengan keterbatasan mesin cetak tersebut, setidaknya perhari ia yang dibantu oleh pegawainya, bisa menyetak genteng hingga 5.000 keping per hari.
"Kita setiap dua minggu keluar [terjual], jadi setiap sebulan sekali rata-rata terjual lebih dari 100.000 keping," imbuhnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.