Bisnis.com, CIREBON - Tren pembayaran nontunai di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) terus meningkat, yang dibuktikan dengan meningkatnya pola transaksi tersebut.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, jumlah transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning hingga April 2023 sebanyak 3,12 juta kali.
Dari 3,12 juta kali volume tersebut, tercatat nominal transaksi di wilayah Ciayumajakuning sebesar Rp371 miliar. Dari data tersebut, Kota Cirebon mendominasi transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning dengan nilai Rp136,8 miliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo mengatakan transaksi nontunai di wilayah Ciayumajakuning meningkat 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.
"Ini menunjukkan perbaikan tingkat kepercayaan masyarakat di Ciayumajakuning terhadap penggunaan uang elektronik," kata Hestu saat ditemui Kawasan Gronggong, Kabupaten Cirebon, Selasa (27/6/2023).
Hestu mengatakan, pembayaran menggunakan QRIS terus meningkat setiap tahunnya. Kenaikan nominal transaksi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 320 persen dan volume transaksi 131 persen.
Implementasi penggunaan QRIS dilakukan di pasar, lingkungan instansi, pendidikan umum, pendidikan keagamaan, dan fasilitas lainnya.
Tahun lalu, jumlah merchant pengguna Quick Response Indonesian Code (QRIS) di wilayah Ciayumajakuning turut meningkat hingga mencapai sebanyak 455.807.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 224.971 berasal dari Cirebon. Kemudian, Majalengka 78.041, Indramayu 85.800, dan Kuningan 66.995. Jumlah merchant pengguna QRIS di Ciayumajakuning pun terus bertambah.