Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan program Petani Milenial harus terus berlangsung meski dirinya tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat kelak.
Ridwan Kamil mengatakan program Petani Milenial bukanlah program jangka pendek pihaknya saat menjabat sebagai gubernur semata. Menurutnya program ini disiapkan untuk menjadi jawaban persoalan pertanian di Indonesia, mulai dari regenerasi hingga ketahanan pangan.
“Program petmil ini gagasan Jawa Barat untuk Indonesia. Ini bukan program Ridwan Kamil, ini program masa depan,” katanya, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya agar program ini berhasil dan bisa diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat rela “berdarah-daerah” untuk mendapatkan manajemen regenerasi pertanian yang sempurna.
“Ini adalah program yang mengubah pola pikir, banyak yang banyak berhasil ada yang gagal, ini juga bukan program karpet merah,” katanya.
Karena itu pihaknya menitipkan pesan pada seluruh stakeholder yang mengelola program ini agar menjadikan petani milenial sebagai program berkelanjutan.
“Jangan kendor, ada atau tidak ada saya, ini harus jadi warisan kita untuk anak cucu kita,” ujarnya.
Menurutnya pertanian yang dikembangkan oleh anak muda akan memberikan gambaran bahwa bisnis ini meskipun ada di desa adalah peluang masa depan. “Perlahan program ini harus tetap dikawal,” katanya.
Meski ada dinamika dan permasalahan dalam pelaksanaannya, dia meminta organisasi perangkat daerah yang mengampu program untuk responsif mencarikan solusi. Menurutnya meski sempat memunculkan dinamika, program ini tetap diminati banyak anak muda.
“Minat tetap tinggi, dan provinsi Jawa Barat akan tetap mengawal dan menyempurnakan program ini,” pungkasnya.
Program petani milenial sendiri bertolak dari hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang.
Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut akan berdampak pada sektor pertanian di Jawa Barat yang dikhawatirkan akan mengancam produksi pangan di masa depan.
Masih bertolak dari data tercatat dari 3.250.825 Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP), hanya 945.549 (29,09%)yang merupakan RTUP dengan petani utama berusia di bawah 45 tahun. Data ini mengindikasikan petani di Jawa Barat mayoritas berusia tua artinya pertanian tidak populer bagi kaum muda di Jawa Barat.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.