Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Serius Terapkan Teknologi Blockchain

Keseriusan itu dilatarbelakangi semakin kompleknya urusan mengintegrasikan seluruh sistem elektronik berbasis aplikasi di daerah.
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel

Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menjadi provinsi pertama yang serius menerapkan teknologi rantai blok atau blockchain dalam sektor pelayanan publik.
 
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Ika Mardiah mengatakan upaya penerapan yang tengah dirintis pihaknya dilatarbelakangi semakin kompleknya urusan mengintegrasikan seluruh sistem elektronik berbasis aplikasi yang ada di daerah. 
 
“Semakin komplek dan banyak terintegrasi, semakin rentan dari sisi keamanan. Dengan penerapan blockchain ada jaminan keamanan teknologi informasi,” ujarnya,” katanya pada Bisnis Kamis (11/5/2023) malam.
 
Menurutnya keamanan sistem informasi tak hanya urusan mengantisipasi serangan dari luar seperti peretasan, namun juga ancaman internal seperti penyalahgunaan data oleh admin atau pengelola aplikasi.

“Dengan blockchain pemilik akun juga bisa saling mengontrol data agar tidak disalahgunakan orang yang tidak berhak,” tuturnya.
 
Pemerintah Provinsi sendiri sudah mempelajari ini dengan melakukan studi komparasi ke Estonia. Negara Eropa Timur tersebut menerapkan teknologi serupa blockchain yakni Xroad sejak mengalami serangan siber 2007 lalu.

“Mereka baru establish menerapkan di 2012, perlu waktu. Xroad dan Blockchain ini bisa saling melengkapi, ” katanya.
 
Ika mengaku penerapan teknologi ini dalam sistem pemerintahan tinggal menunggu waktu, mengingat 45 negara sudah menerapkan blockchain. Pemprov, menurutnya, satu pemikiran dengan Kemendagri dan Bank Indonesia yang juga berencana menerapkan blockchain. 
 
“Kami sudah merintis ini sejak tahun lalu. Blockchain terpikirnya hanya untuk private sector, padahal sudah 45 negara, kami bisa menjadi provinsi pertama yang menerapkan ini,” tuturnya.
 
Pihaknya memastikan teknologi ini bisa dipelajari dan tidak membutuhkan dukungan anggaran besar. Saat ini Diskominfo Jabar sudah mulai mendorong ASN terpilih untuk belajar dan mengikuti kursus terkait blockchain.

“Kami integrasikan 48 aplkasi saja tidak pakai biaya. Pasti bisa,” katanya.
                                    
Menurutnya, upaya penerapan ini juga selaras dengan hasil kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Amerika pekan lalu selain menjadi pembicara di kantor PBB, Gubernur Ridwan Kamil membawa pulang beasiswa pendidikan senilai Rp2,2 miliar terkait teknologi rantai blok.
 
Ridwan Kamil mengungkapkan, dari serangkaian agenda tersebut ia dapat membawa pulang beasiswa pendidikan teknologi blockchain.

"Selain mengikuti konferensi internasional, ada negosiasi bisnis, juga akhirnya mendapat beasiswa Rp2,2 miliar untuk pendidikan teknologi blockchain," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper