Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei IPRC Tunjukkan Jabar Provinsi Toleran

Hasil penelitian Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) menunjukkan Jawa Barat masih menjadi provinsi yang toleran.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG -- Hasil penelitian Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) menunjukkan Jawa Barat masih menjadi provinsi yang toleran.

Hal tersebut disampaikan Direktur Riset IPRC Leo Agustino, saat memaparkan hasil penelitian IPRC mengenai "Persepsi Warga Jawa Barat Terhadap Isu Toleransi di Provinsi Jawa Barat."

Leo menjelaskan, beberapa temuan dalam penelitian IPRC menunjukkan 79,8 persen responden menyatakan tidak setuju bahwa demokrasi adalah sistem yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Sebesar 81,2 persen responden menyatakan tidak setuju bahwa Pancasila dan UUD 1945 tidak cocok karena bertentangan dengan ajaran Islam. Sebesar 92,2 persen responden bersedia berteman dengan orang yang berbeda agama.

Lalu 90,6 persen responden bersedia bertetangga dengan orang yang berbeda agama. Kemudian 88,9 persen responden bersedia memberi bantuan dengan tetangga yang berbeda agama.

Selanjutnya 76,3 persen responden bersedia berdialog dan bermusyawarah dengan orang yang berbeda agama dan 92,6 persen responden setuju dengan pernyataan “Hidup berdampingan antar-pemeluk agama dan tidak saling menghina.

Selain itu 69,9 persen responden setuju dengan pernyataan “setiap orang punya hak untuk beribadah, maka acara keagamaan apa pun di lingkungan saya tidak boleh dilarang atau dihentikan.”

Dan terakhir, 92,1 persen responden setuju terhadap pernyataan pemerintah harus melindungi kelompok yang mendapat kekerasan dari kelompok lain. Dan 90,8 persen responden menyatakan ajaran agamanya mengajarkan untuk bergaul dan menghormati penganut agama lain.

Menurut Leo, IPRC menggunakan Mixed-methods dalam penelitian ini dalam rangka memperoleh data dan informasi yang komprehensif. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan cara library research dan survei.

Sampel survei sebanyak 1.200 orang dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Response rate sebesar 100 persen dengan Margin of error (MoE) rata-rata sebesar ± 2,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Jabar Iip Hidayat mengemukakan, warga Jabar secara umum dapat dinilai sebagai masyarakat yang toleran, tidak seperti gambaran beberapa kalangan yang menganggap Jabar wilayah paling intoleransi.

Menurut Iip, penelitian ini merupakan upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang valid dapat dipertanggungjawabkan.

Hasil penelitian menunjukkan, masalah toleransi dari sisi sosial, warga Jabar sebagian besar menyatakan sepakat mau hidup berdampingan dengan agama lain. Artinya masih tinggi rasa itu dan pihaknya akan mengembangkan hal dan tentunya harus ada tindak lanjut.

"Tindak lanjut bagaimana kita mendidik, membina generasi muda menjaga kerukunan. Bagaimana masyarakat juga berbaur dalam perbedaan dan kami lakukan bersama FKUB salah satu mitra strategis ini di antaranya," ujar Iip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper