Bisnis.com, BANDUNG—Sejumlah pengguna mobil listrik masih diliputi cemas terkait ketersediaan bahan bakar meski Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di jalur mudik dipastikan memadai.
Sani, salah satu pemilik Hyundai Ioniq, mengaku ia memilih mudik ke wilayah Banten dari Bandung dengan Toyota Innova miliknya dibanding mobil listrik.
“Teman-teman kantor nyaranin jajal mobil listrik pas mudik, tapi saya simpan di garasi saja biar aman,” katanya pada Bisnis, Rabu (19/4/2023).
Menurutnya meski ketersediaan SPKLU, terutama di sepanjang Tol Cikampek hingga Tol Merak, memadai pihaknya memilih cari aman. Potensi kemacetan kendaran di jalur mudik menjadi pertimbangan pihaknya untuk tidak memaksa memakai mobil listrik.
“Belum kita mudik lawan arus, takutnya ada pengalihan ke jalur konvensional yang support SPKLU-nya masih minim,” ujarnya.
Salam Wiyono juga serupa. Pemilik mobil listrik ini memilih memakai mobil MPV matic untuk mudik ke tanah kelahirannya di Bali.
Baca Juga
“1.000 kilometer sampai Banyuwangi, kalau pakai mobil listrik ada proses antre juga di rest area, jadi mending pakai konvensional,” katanya.
Menurutnya jika teknologi fast charging di jalur mudik sudah ada, kemungkinan memakai mobil listrik untuk jarak tempuh yang panjang bisa menjadi pertimbangan.
“Fast charging setahu aku baru ada di Plaza Indonesia, Jakarta, kalau SPKLU biasa waktunya masih cukup lama, jadi lebih baik pakai mobil biasa dulu," katanya.
Sebelumnya, General Manager PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan untuk memberikan kenyamanan pengguna kendaraan listrik saat mudik, PLN UID Jabar juga telah menyiagakan 11 SPKLU Fast Charging di delapan lokasi rest area, jalur lintas Garut, pusat kota Bandung, dan kota Bogor.
Selain itu, terdapat pula 109 unit SPKLU yang tersebar di Jawa Barat, termasuk di lokasi wisata.
“Masyarakat tidak perlu ragu untuk mudik ke kampung halaman menggunakan mobil listrik karena PLN menyiagakan SPKLU di rest area,” kata Susi.