Bisnis.com, CIREBON - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon bakal menyiapkan beberapa skema untuk mengantisipasi kepadatan di jalur Pantai Utara (Pantura) Kota Cirebon, Jawa Barat.
Kepala Dishub Kota Cirebon Andi Armawan mengatakan ada beberapa skema yang bakal diterapkan pada arus mudik lebaran tahun ini. Di antaranya, melakukan pengendalian alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL).
Kemudian, lanjut Andi, putaran yang ada di sepanjang jalur Pantura Kota Cirebon bakal ditutup untuk mencegah kemacetan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah maupun sebaliknya.
"Ada penutupan simpang empat secara kondisional, seperti di simpang empat Sunyaragi dan Pemuda By Pass. Kesemuanya berada di jalur utama Pantura," kata Andi di Kota Cirebon, Kamis (13/4/2023).
Andi mengatakan, selain pantura, ada beberapa titik di Kota Cirebon yang mengalami kepadatan, yaitu, Jalan RA Kartini, Jalan Lawanggada, Jalan Slamet Riyadi, Jalan dr Cipto mangunkusumo, dan perlintasan kereta api.
Menurut Andi, titik kepadatan tersebut kerap memunculkan parkir liar yang menyebabkan adanya kemacetan.
"Kami terus lakukan sejumlah antisipasi, mengingat Kota Cirebon adalah perlintasan.
Tahun ini jumlah pemudik diprediksi mencapai 123 juta orang, sebagaimana prediksi pemerintah pusat. Ini pasti akan jauh lebih banyak, karena prediksi sebelumnya hanya 85 juta, kemudian berubah menjadi 123,8 juta pemudik," katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota AKP Triyono Raharja mengatakan, bakal menambah personel tim urai di jalur Pantai Utara Cirebon. Di ruas tersebut rawan terjadi antrean panjang kendaraan.
Arus mudik tahun lalu, kendaraan yang melintasi jalur pantura Cirebon membludak. Antrean pun terjadi di beberapa persimpangan.
"Kami antisipasi mudik Lebaran 2023 dengan menyiapkan tim urai baik di jalur tol maupun arteri, namun lebih banyak di arteri," kata Triyono.
Triyono mengatakan, selain di jalur arteri Satlantas Polres Cirebon Kota menyiapkan tim urai di wilayah perkotaan. Hal ini karena Kota Cirebon diprediksi dipadati oleh masyarakat yang ingin berbelanja dari luar wilayah.
Tahun lalu, kata Triyono, pihaknya tidak memprioritaskan tim urai di wilayah perkotaan, sehingga kemacetan dibeberapa titik tidak mampu terhindarkan.
"Evaluasi tahun lalu di tengah kota tidak banyak tim urai dan pada tahun lalu tengah kota menjadi serbuan masyarakat, sehingga terjadi macet, untuk itu kami siapkan tim urai untuk mengurai kepadatan atau kemacetan di tengah kota," katanya.