Bisnis.com, INDRAMAYU- Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah di pantai utara Jawa Barat dengan garis pantai terpanjang, yaitu 174 kilometer.
Hal tersebut membuat sebagian besar masyarakat di Kota Mangga ini menggantungkan hidupnya dari laut, mulai dari mencari sumber penghidupan hingga urusan urusan kuliner.
Salah satu kuliner khas Indramayu yang bergantung dari hasil laut yaitu pindang gombyang. Kuliner tersebut merupakan olahan berbahan utama kepala ikan manyung.
Sebelum menjadi sajian mantap, kepala ikan manyung ini dikukus hingga matang. Setelah itu, dimasak dengan campuran bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, asam Jawa, tomat, cabe rawit, dan air.
Di balik nikmatnya pindang gombyang, awalnya kepala ikan tersebut adalah limbah. Saat itu, masyarakat hanya memanfaatkan badannya untuk dijadikan ikan asin jambal roti.
Untuk bisa mencicipi pindang gombyang, kalian bisa mengunjungi Rumah Makan Panorama di kawasan Tambak, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Rumah makan tersebut hanya berjarak 3,1 kilometer dari Pantai Karangsong atau 5,6 kilometer dari Kantor Bupati Indramayu.
Harga yang harus dirogok untuk mencicipi satu porsi Gombyang pun cukup terjangkau, yakni berkisar Rp40.000 hingga Rp60.000.
Warga Kuningan, Mamat (40) mengatakan, sengaja datang ke Indramayu bersama keluarga hanya untuk mencicipi pindang gombyang sebagai sajian berbuka puasa.
Menurut Mamat, rasa dari pindang gombyang ini tidak kalah lezat dari gulai kepala kakap khas Minang.
“Pokoknya ini enak sekali. Satu pindang gombyang banyak, bisa dimakan dua sampai tiga orang,” kata Mamat di Kabupaten Indramayu, Jumat (7/4/2023).
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.