Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 750 perawat honorer di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Cirebon memiliki kesempatan menjadi pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2023 ini.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni mengatakan kesempatan tersebut dimiliki lantaran kuota calon PPPK untuk perawat honorer Kabupaten Cirebon lebih dari 2.500.
Selama ini, perawat honorer di Kabupaten Cirebon belum sejahtera karena upah yang diterima setiap bulannya hanya sekira Rp250.000 hingga Rp1,25 juta.
“Kami PPNI Kabupaten Cirebon menyambut baik adanya formasi untuk PPPK. Tahun 2023 ini para perawat bisa meningkat kesejahteraannya,” kata Eni di Kabupaten Cirebon, Jumat (24/3/2023).
Eni mengatakan, jajaran pengurus sudah meminta kepada seluruh perawat untuk bekerja lebih profesional dan memegang teguh kode etik profesi perawat.
Selain itu, lanjut Eni, perawat yang masih berjenjang pendidikan diploma, agar melanjutkan ke jenjang paling rendah strata satu.
“Kami harap para anggota PPNI bisa mengubah status pendidikan yang lebih tinggi, bahkan mereka juga dibekali dengan kompetensi yang selalu diadakan oleh PPNI Kabupaten Cirebon salah satunya dengan mengelar workshop dan pelatihan," kata Eni.
Kabupaten Cirebon mendapatkan kuota formasi PPPK sebanyak 6.293 pada tahun ini. Kuota tersebut enam kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ribuan formasi tersebut diperuntukkan untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Untuk formasi guru dibutuhkan sebanyak 3.650, tenaga kesehatan 2.550, dan tenaga teknis 63.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan para pegawai honorer yang lolos dalam seleksi tersebut sudah mengabdikan diri kepada negara lebih dari 10 tahun.
“Kami berharap yang sudah lama bisa lolos. Sementara yang baru-baru bisa menyusul,” kata Hilmi.
Hilmi meminta pegawai honorer yang bakal mengikuti seleksi PPPK untuk mempersiapkan diri. Hal tersebut lantaran indikator kelulusan dalam seleksi tersebut berdasarkan perangkingan. “Ada persaingan satu sama lain, sehingga harus mempersiapkan diri dari sekarang,” kata Hilmi.