Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Cirebon Minta Pemda Ciayumajakuning Naikan Realisasi Investasi

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, ada empat perusahaan di Ciayumajakuning yang menguasai investasi di wilayah timur Jawa Barat.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, CIREBON -- Perwakilan Bank Indonesia Cirebon mendorong seluruh pemerintah daerah di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) meningkatkan realisasi investasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo mengatakan, dalam upaya meningkatkan realisasi investasi ini pemerintah daerah harus meningkatkan daya saing dengan memberikan kemudahan perizinan bagi investor.

Kemudian, lanjut Hestu, pemerintah pun harus mempercepat revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Pemerintah daerah juga harus memberikan bantuan teknologi dan mendukung kebijakan dengan memperhatikan kinerja usaha dan daya beli pekerja. Intinya, pemerintah daerah harus mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif," kata Hestu, Kamis (9/3/2023).

Sepanjang 2022, realisasi investasi di Ciayumajakuning sebanyak Rp6,04 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari 2021 yang berhasil menembus angka Rp7,2 triliun.

Realisasi investasi Ciayumajakuning masih didominasi oleh industri pertambangan dan industri pengolahan.

Menurut Hestu, merosotnya nilai investasi akibat lamanya proses pengurusan izin lingkungan atau analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan persetujuan bangunan gedung (PBG).

"Kendala perizinan dan ketersediaan lahan menahan realisasi investasi Ciayumajakuning," kata Hestu.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, ada empat perusahaan di Ciayumajakuning yang menguasai investasi di wilayah timur Jawa Barat.

Empat perusahaan tersebut yaitu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan Indramayu, PT Polytama Propindo, PT Taekwang Indonesia, dan PT Sido Agung Agro Prima.

PT KPI RU VI Balongan berinvestasi sebesar Rp17,18 triliun (2022-2027), PT Polytama Propindo Rp5,03 triliun (2022-2025),  PT Taekwang Indonesia Rp42,8 miliar (2022-2025), dan PT Sido Agung Agro Prima Rp83 miliar (2022-2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper