Bisnis.com, CIREBON - PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon mewaspadai 15 titik di wilayah kerjanya yang masuk ke dalam daerah potensi bencana. Hal tersebut dilakukan untuk kenyamanan perjalanan mudik Lebaran 2023.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi mengatakan belasan titik yang memiliki kerawanan tersebut berpotensi terjadi banjir hingga pergerakan tanah.
Sebanyak 10 titik daerah rawan bencana banjir ada di KM 125+704 Stasiun Pegaden Baru-Cipunegara, KM 131+945 Stasiun Cipunegara-Haurgeulis, KM 177+249 Stasiun Telagasari-Jatibarang; KM 174+248, KM 177+542, KM 185+210 dan KM 187+603 Stasiun Tanggung-Losari, KM 161+644 Stasiun Brebes-Tegal, dan KM 252+664 dan KM 264+7/8 Stasiun Ciledug-Ketanggungan.
Sementara, lima daerah rawan pergeseran tanah berada di KM 138+500-139+000 dan 141+000- KM141+100 Stasiun Haurgeulis-Cilegeh, KM 149+700-150+700 Stasiun Cilegeh-Kadokangabus, KM 175+000-176+200 Stasiun Terisi-Jatibarang, dan KM 277+500-278+600.
"Daerah tersebut berpotensi mengganggu perjalanan kereta api, karena pada masa angkutan Lebaran 2023 kemungkinan masih berada di musim penghujan," kata Ayep saat ditemui di Stasiun Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/3/2023).
Dalam upaya memperkuat penahan tanah dari peristiwa tersebut, Daop 3 Cirebon sudah menyediakan retaining wall maupun bronjong serta penempatan alat material untuk siaga (AMUS).
AMUS disimpan di 17 stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon, yakni Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
"Kami juga melakukan isasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur ke luar rumija, hingga membuat penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah dan retaining wall," kata Ayep.
Selain itu, Daop 3 Cirebon pun bakal menempatkan petugas medis di beberapa Stasiun Besar, di antaranya Stasiun Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Arjawinangun, dan Brebes.
Ayep menambahkan, koordinasi dengan pelayanan kesehatan setempat sepanjang jalur kereta api terus dilakukan agar bertindak cepat apabila ada penumpang yang mengalami kondisi darurat.
"Semua kami lakukan untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat menggangu perjalanan kereta api," katanya.