Bisnis.com, BANDUNG - Kinerja sektor keuangan, terutama perbankan, diproyeksikan akan tumbuh positif pada tahun ini meski kondisi internasional masih penuh tantangan.
Hal itu dimungkinkan seiring terjaganya kondisi perekonomian di dalam negeri. Optimisme tersebut, sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperkirakan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sebesar 10-12 persen disokong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7-9 persen.
Pertumbuhan ekonomi akan semakin positif didukung meningkatnya kegiatan masyarakat, terutama sejak berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dalam paparan Analyst Meeting Full Year 2022 yang dilaksanakan pada Senin (27/2/2023) yang diikuti Bisnis, Bank BJB mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor bisnis.
Sepanjang 2022, Bank BJB mencatatkan laba sebelum pajak Rp2,8 triliun dengan Non Performing Loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga pada level 1,13 persen, dengan coverage ratio pada level 124,3 persen.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan capaian gemilang kinerja bisnis Bank BJB didorong melalui penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi.
Disampaikan Yuddy, manajemen senantiasa melakukan efisiensi pengelolaan likuiditas sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.
“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” tegas Yuddy.
Baca Juga
Yuddy menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, Bank BJB tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa transisi pemulihan pascapandemi Covid-19.
Menurut Yuddy, kinerja solid Bank BJB juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif di 2022.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja Bank BJB terus tumbuh positif sepanjang 2022.
Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimistis kinerja Bank BJB akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai permintaan pemegang saham, Bank BJB akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ucap Yuddy.
Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5 persen secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,85 trilliun tumbuh 9,6 persen year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11,2 persen year on year secara konsolidasian.
Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total aset Bank BJB tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Selain itu, kredit Bank BJB juga terus tumbuh, selama tahun 2022 Bank BJB mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1 persen atau tercatat Rp108,3 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan.
Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
"Fee Based Income Bank BJB naik, bersumber dari digital channel Bank BJB yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy.