Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat wilayah Cirebon Raya mengalami inflasi sebesar 1,17 persen pada Januari 2023.
Kepala BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan pada Januari 2023, ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Cirebon Raya yakni, tarif air PDAM, rokok kretek, cabai rawit, tarif kereta api, dan cabai merah.
"Angka tersebut (inflasi) lebih besar dibandingkan angka persentase provinsi atau nasional persen,” kata Joni di Kota Cirebon, Kamis (2/2/2023).
Dari 11 kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami inflasi, enam kelompok tidak mengalami perubahan indeks, dan satu mengalami deflasi.
Kelompok yang mengalami inflasi yakni, makanan, minuman, dan tembakau (0,16 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,99 persen), kesehatan (0,03 persen), dan perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,01 persen).
Enam kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks, pakaian dan alas kaki; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; rekreasi, olahraga, dan budaya.
Kemudian, pendidikan serta penyedia makanan, minuman, dan restoran. Sementara, satu kelompok yang mengalami deflasi yakni, kelompok transportasi.
Joni mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), seluruh kota di Jawa Barat mengalami inflasi. Cirebon Raya menjadi daerah tertinggi yang mengalami inflasi.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Joni.