Bisnis.com, CIREBON - Kota Cirebon kini memiliki landmark baru yakni Taman Pedati Gede. Ikon teranyar di kawasan pesisir laut utara ini diklaim bakal menjadi daya tarik baru.
Pantauan Bisnis.com, Senin (12/12/2022), Taman Pedati Gede berada di Jalan Pasuketan, Kecamatan Lemahwungkuk atau depan gedung British American Tobbaco (BAT), sebelah selatan Pelabuhan Cirebon.
Pedati gede adalah kereta yang memiliki depan roba yang digunakan sebagai transportasi angkutan manusia atau barang. Biasanya, ditarik oleh kerbau, sapi, atau kuda.
Gerobak atau pedati atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak dapat ditarik oleh hewan seperti kuda, sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh manusia.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan pedati gede yang berada di taman ini merupakan replika dari pedati gede asli yang berada di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Perencanaan pembangunan landamark baru ini, dilakukan sejak 2019. Namun, akibat pandemi Covid-19, pemerintah baru mampu merealisasikan pembuatan pada akhir 2022.
“Taman Pedati Gede ini berada di lahan 990 meter persegi dan pembangunnanya menghabiskan anggaran sebesar Rp2,02 miliar,” kata Wandi di Kota Cirebon, Senin (12/12/2022).
Berbahan material komposit, kekuatan pedati gede di taman tersebut mampu bertahan terhadap cuaca panas maupun hujan.
Wandi mengatakan, di Taman Pedati Gede dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, di antaranya, area vegetasi, ampi theatre, papan literasi, dan lampu gemerlap pada malam hari.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan taman layak menjadi ikon baru Kota Cirebon, lantaran berdasarkan sejarahnya menyimbolkan kemajuan peradaban Cirebon sejak zaman lampau.
Menurut Azis, Taman Pedati Gede adalah simbol kemajuan pembangunan di Kota Cirebon. “Pembangunan di Kota Cirebon harus memuat nilai moral luhur dan menandakan sebagai kota kreatif berbasis budaya,” kata Azis.
Pedati gede dimiliki oleh Pangeran Cakrabuana, putera Prabu Siliwangi. Awalnya, pedati tersebut merupakan yang terbesar di dunia dengan 12 pasang roda.
Kendaraan ini awalnya digunakan oleh para wali untuk menyebarkan agama Islam di sepanjang Pulau Jawa mulai dari pesisir Jakarta hingga Surabaya.
Dan pedati itulah yang juga digunakan untuk mengangkut bahan material Masjid Agung Sang Ciptarasa yang dibangun oleh para wali dalam semalam.
