Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan Pertanian Susut, Produksi Gabah di Kabupaten Cirebon Malah Naik

Produksi gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Cirebon hingga awal November 2022 mencapai 488.759 ton.
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Produksi gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Cirebon hingga awal November 2022 mencapai 488.759 ton.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), panen pada masa periode Januari-September, menghasilkan 413.238 ton GKG. Sementara, periode Oktober-Desember tahun ini baru diproduksi sebanyak 75.521 ton.

Dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama, produksi GKG di Kabupaten Cirebon hanya 464.731 ton. Artinya, produksi salah satu komoditas pokok masyarakat tersebut mengalami peningkatan.

Ratusan ton GKG yang berhasil diproduksi di berasal dari 84.697 hektare lahan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. Sementara tahun lalu, 84.946 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas mengatakan rata-rata setiap hektare lahan pertanian di Kabupaten Cirebon menghasilkan 6,7 ton GKG.

Lahan pertanian padi paling produktif di Kabupaten Cirebon berada di wilayah bagian utara dan barat.

"Hasilnya memuaskan, yang gagal panen hanya sebagian kecil. Petani juga masih produktif," kata Asep di Kabupaten Cirebon, Senin (7/11/2022).

Dinas pertanian mengimbau, kepada seluruh petani di Kabupaten Cirebon untuk mempercepat masa tanam padi. Hal ini karena curah hujan yang terjadi belum tinggi.

Menurutnya, bila melakukan penanaman pada saat curah hujan tinggi, ancaman gagal panen dipastikan bakal terjadi dan merugikan para petani.

"Laporan BMKG sekarang mulai musim penghujan. Jadi, sangat cocok untuk tanam padi. Jangan sampai pas hujan sudah tinggi baru menanam, itu akan percuma," kata Asep.

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia mulai diguyur hujan intensitas lebat disertai angin kencang hingga petir.

BMKG juga mengimbau, setiap daerah harus meningkatkan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper