Bisnis.com, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan segera membentuk satuan tugas atau tim koordinasi untuk menangani kasus gangguan ginjal akut di Jawa Barat.
Ridwan Kamil mengatakan meski tidak dibekali surat keputusan khusus pihaknya sudah meminta para pejabat terkait untuk bergerak menangani hal ini.
"Definisi satgas itu adalah tim koordinasi, bukan di-SK-kan, tapi saya tugaskan untuk mengkordinasikan. Kesatu, mengkomunikasikan dan menenangkan warga bahwa negara hadir dalam penanganan isu ini," katanya, Selasa (25/10/2022).
Kedua, tim koordinasi ini ditugaskan meneliti dan menangani kasus-kasus ini secara keilmuan, untuk kemudian memberikan arahan kepada masyarakat dan pemerintah dalam penanganannya.
"Sama seperti Covid, kalau ada fenomena baru itu kita tidak bisa segera berkesimpulan, seperti pakai masker kan awalnya buat yang sakit, akhirnya berubah buat orang sehat. Nah hal-hal begitu sedang kami tunggu dulu, tapi negara hadir," katanya.
Tim juga akan meneliti dan mengkoordinasikan peredaran sejumlah obat yang diduga sebagai salah satu penyebabnya, walaupun hingga kini belum 100 persen terkonfirmasi.
"Kemudian yang terakhir adalah edukasi sosialisasi," katanya.
Ridwan Kamil menuturkan ia pun memiliki balita bernama Arkana. Sedangkan hingga kini diketahui, penyakit ini kebanyakan ditemukan pada pasien usia balita.
"Saya punya anak namanya Arka yang menjadi bagian dari usia yang sekarang. Pak gubernur juga atensi banget karena bayi saya kan jadi objek-objek isu yang sedang kita teliti ini," katanya.
Ia mengatakan intinya masyarakat jangan khawatir, masyarakat diminta menunggu instruksi-instruksi atau arahan-arahan dari pemerintah.
"Pastilah kami hadir menyelamatkan dan membawa rasa aman kepada warga, apalagi Pak Gubernurnya punya bayi," katanya.