Bisnis.com, BANDUNG - Literasi keuangan inklusif dengan memanfaatkan teknologi digital perlu terus didorong agar bisa dioptimalkan masyarakat dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal tersebut dilakukan dalam Workshop “Makin Jago Jualan di Tokopedia” yang diselenggarakan oleh Bank Jago bersama Tokopedia, di Holiday Inn Pasteur, Bandung, Kamis (6/10/2022).
Dalam acara tersebut diisi oleh Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto, Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan, pemilik usaha Sakha Coffee Teuku Andi, dan Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat. Workshop diikuti oleh sekitar 100 seller dan merchant. Selain offline workshop, peserta juga dapat mengikuti consultation group setelah event.
Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan menilai digitalisasi dalam industri finansial, bank digital diprediksi dapat meningkatkan integrasi layanan dengan platform digital lain serta mampu menjadi market movers.
Bank digital juga diyakini mampu mendorong kenaikan literasi keuangan digital dan menjadi lembaga intermediasi yang tidak hanya meningkatkan budaya literasi soal tabungan, tetapi juga cara memanfaatkan platform untuk kredit produktif hingga menciptakan wirausaha baru yang menyerap tenaga kerja secara masif.
Literasi keuangan juga sudah menjadi kunci dan solusi tetap bagi industri bisnis online di Indonesia. Dalam industri ini, Tokopedia sendiri sudah berkontribusi sebanyak 1,5 persen terhadap perekonomian nasional.
“Pengelolaan keuangan adalah kunci,” terang Hatta.
Hatta mengungkapkan berbagai program dan langkah Tokopedia untuk membantu UMKM naik kelas serta memiliki literasi keuangan dan digital. Hatta menyampaikan pedia membuka ruang yang luas kepada masyarakat Indonesia untuk sukses berbisnis.
“Sejalan dengan visinya, Tokopedia memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu, toko kecil dan brand untuk membuka, mengelola, dan mengembangkan bisnis online secara mudah dan gratis. Tidak hanya di kota-kota besar saja, akan tetapi daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia yang masih memiliki tantangan internet maupun gawai yang kapasitasnya rendah, Tokopedia merangkul seluruh masyarakat hingga saat ini sudah mencapai 12 juta seller. Hal itu menjadi spirit Tokopedia hingga saat ini,” ungkap Hatta.
Selain itu, Hatta juga memaparkan bahwa Tokopedia secara rutin memberikan seller education. Tokopedia juga memberikan berbagai pengalaman yang diharapkan seller dari mulai transaksi yang transparan dan terbuka melalui laporan keuangan yang ada di dalam platform hingga membantu memberikan permodalan sesuai dengan preferensi seller untuk berkembang dan sukses bersama.
Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto mengatakan Bank Jago telah menjadi life centric finance solution yang memberikan kontribusi positif pada inklusi dan literasi keuangan, mendorong produktivitas usaha, serta memperkuat pondasi ekonomi digital di Indonesia.
Sebagai brand perbankan, Bank Jago memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan edukasi kepada khalayak umum, terutama dalam industri bisnis online untuk lebih mengenal literasi keuangan.
Ia juga memaparkan seputar ekosistem digital Jago untuk membantu UMKM menjadi ahli dalam mengelola keuangan.
Vincent menyoroti pentingnya peran literasi keuangan bagi UMKM dalam mengelola keuangan serta bagaimana berbagai fitur Bank Jago dapat membuat UMKM menjadi ahli mengelola keuangan.
“Hal fundamental yang perlu dipahami adalah memisahkan secara rapi keuangan pribadi dan bisnis. Isu utama yang dihadapi banyak merchant di Indonesia yakni arus kas dan biaya admin bank, maka dari itu Bank Jago hadir secara utuh untuk membantu mengelola keuangan lebih baik. Edukasi literasi keuangan terus kami hadirkan agar UMKM dapat berkembang dan maju bersama,” ujar Vincent.
Lebih lanjut, Vincent menjelaskan bahwa melalui berbagai fitur Kantong Jago, seller dapat memersonalisasi kantong, mengatur dan memisahkan berbagai kebutuhan secara mudah dan praktis sesuai keinginan. Bank Jago meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan dengan memenuhi kebutuhan segmen ritel (consumer) dan mass market, melayani individu dan UMKM melalui platform konvensional dan syariah.
Owner Sakha Coffee Teuku Andi dalam kesempatan tersebut juga berbagi cerita tentang kisah sukses dan pentingnya pemahaman literasi keuangan dalam kelola uang dalam bisnis.
“Kendala yang sangat dirasakan adalah sulitnya masuk ke pasar yang lebih luas. Akan tetapi karena pemahaman literasi keuangan dan research, dari revenue tahun lalu 30 juta per bulan, saat ini mencapai sepuluh kali lipatnya. Awalnya 100 kilo kopi, kini bisa roasting 4 ton kopi per bulan. Mindset positif serta mental seller harus kuat, selain itu senantiasa riset lapangan serta memahami algoritma penjualan di platform online.”
Andi secara khusus menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan UMKM yang sukses serta upaya yang dilakukan untuk mencapai financial independent dalam mengelola bisnis menggunakan platform digital, lebih jauh dapat menjadi brand yang dicintai customer yang selalu repeat order. (K34)