Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Tangkapan Ikan di PPN Kejawanan Cirebon Tidak Maksimal

Produksi hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Kota Cirebon, tidak maksimal pada 2022 ini.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Produksi hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Kota Cirebon, tidak maksimal pada 2022 ini.

Kepala PPN Kejawanan Sarwono mengatakan hingga Agustus 2022 hasil produksi baru sekira 2.600 ton. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu mencapai 6.200 ton.

"Turun dalam tiga tahun terakhir. Penurunan yang terjadi sangat signifikan," kata Sarwono di Kota Cirebon, Rabu (21/9/2022).

Sarwono mengatakan, penyebab menurunnya angka produksi terjadi karena cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan bahan bakar minyak (BBM) sulit didapatkan.

"Terkait kelangkaan BBM, dalam waktu dekat pihak PPN Kejawanan akan bekerja sama dengan Pertamina untuk mengatasi masalah tersebut," katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon menduga ada praktik kecurangan bongkar muat hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon Agung Supirno mengatakan pemilik kapal tidak melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan, melainkan di tempat lain. Hal ini berpengaruh terhadap pendapatan negara.

Dari 110 kapal yang tercatat bisa melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Saat ini, hanya ada empat kapal bersandar.

“Ada indikasi sekitar lebih dari 100 kapal menghindari pajak dan retribusi. Mereka diduga membongkar ikan di daerah lain. Tapi, menyimpan ikannya di cold storage Kejawanan,” kata Agung.

Agung mengatakan, praktik yang dilakukan para pemilik kapal itu untuk menghindari penyetoran pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

"Pemilik kapal ini diduga kuat menghindari pajak ke negara dan retribusi daerah dengan tidak bongkar ikan di Kejawanan,” kata Agung.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, realisasi pendapatan negara dari aktivitas Pelabuhan Perikanan Kejawanan baru Rp670 juta atau 45,33 persen. Sementara, target pada tahun ini sebesar Rp1 miliar lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper