Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Bakal Gelar Operasi Pasar Khusus Telur Ayam

Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan menggelar operasi pasar khusus telur ayam guna menekan kenaikan angka inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan menggelar operasi pasar khusus telur ayam guna menekan kenaikan angka inflasi akibat kenaikan harga BBM.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan dalam rapat koordinasi terkait dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang dipimpin Presiden Jokowi, ada penekanan terkait penanganan komoditas telur ayam.

"Dari semua pembahasan rapat terkait inflasi, Presiden pada Jawa Barat menekankan masalah cuma di telur saja," katanya, Selasa (13/9/2022).

Menurutnya dalam rapat, presiden mengizinkan Jawa Barat untuk membeli langsung telur ayam untuk kembali dijual ke masyarakat dalam bentuk operasi pasar khusus karena dikhawatirkan komoditas ini akan menjadi penyumbang besar inflasi.

"Sudah diberi izin Pemprov membeli telor ongkosnya ditanggung oleh APBD, kemudian disalurkan sehingga mengurangi biaya kemahalan dari sumber-sumber [pasokan]," katanya.

Rencananya jika pembelian ini terealisasi maka pihaknya akan menggunakan kembali sistem penjualan minyak goreng via aplikasi SapaWarga yang sukses beberapa waktu lalu.

"Nanti kita akan menggunakan beli online. Itu menjadi standar Jawa Barat mengendalikan yang namanya kemahalan harga," ujar Ridwan Kamil.

Penjualan via aplikasi ini rencananya akan kembali dilakukan BUMD Agro Jabar. Ridwan Kamil memastikan harga jual tidak akan mahal dan membebani warga.

"Jadi nanti kami jual beli dengan rakyat tapi tidak mengambil untung sekadar untuk mengatasi harga," pungkasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan sejauh ini pasokan dan produksi ayam dari wilayah Jabar dan luar daerah seperti Kendal dan Blitar masih lancar.

"Pasokan aman, dari check point di Banjar distribusi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu tidak ada kendala, kami pantau masih stabil," katanya.

Meski ketersediaan dan pasokan aman, Arifin menilai kekhawatiran harga telur kembali melambung dan menjadi penyumbang inflasi harus diantisipasi.

"Karena dengan kenaikan BBM mungkin saja akan naik kembali termasuk di hulunya. Sekarang sudah mulai turun tapi mungkin naik kembali. Ini karena pengaruh BBM pada produksi dan distribusi," tuturnya.

Harga telur ayam sendiri beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp29.000 per kilogram. Pantauan DKPP Jabar saat ini sudah kembali turun di angka Rp24.000-Rp25.000 per kilogram. "Harga masih menjadi masalah karena di tingkat peternak sudah tinggi," ujarnya.

Kebutuhan Jawa Barat pada komoditas telur ayam per tahun mencapai 690.719 ton, rerata per tahun Jawa Barat mengalami surplus hingga 107.785 ton per tahun. Pada Idulfitri lalu bahkan mengalami surplus hingga 193.733 karena tingginya pasokan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper