Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 157.604 warga Kabupaten Cirebon bakal mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Belasan ribu warga tersebut merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman mengatakan jumlah penerima bantuan tersebut memang cukup banyak.
Eman menyebutkan Kabupaten Cirebon merupakan wilayah di Jabar dengan jumlah penerima bantuan terbanyak.
"Jumlah penerima kita cukup banyak, lebih dari 157.000. Ini terbanyak keenam se-Jawa Barat," kata Eman di Kabupaten Cirebon, Selasa (6/9/2022).
Emang menuturkan 157.000 lebih penerima BLT tersebut hanya KPM dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Besaran bantuan yang bakal diterima sejumlah Rp150.000 per bulan dan diberikan selama empat bulan.
"Penyalurannya sendiri akan dilaksanakan dalam dua kali, yakni setiap dua bulan sekali. Nantinya, KPM PKH dan BPNT bakal mendapat BLT sebesar Rp300.000 untuk penyaluran tahap pertama pada September ini," kata Eman.
Mulai Sabtu (3/9/2022), pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi jenis pertalite dan solar. Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter, dari harga awal Rp7.650.
Sedangkan solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. BBM nonsubsidi jenis pertamax pun ikut naik menjadi Rp14.500 per liter dari harga Rp12.500.