Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Kujang Gandeng IPB Kembangkan Pertanian Modern

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Andi Komara menuturkan perusahaannya mendorong supaya sektor pertanian tetap diminati, terutama oleh kaum milenial.
Produk baru Pupuk Kujang berupa pupuk daun yang diaplikasikan menggunakan drone./Istimewa
Produk baru Pupuk Kujang berupa pupuk daun yang diaplikasikan menggunakan drone./Istimewa

Bisnis.com, SUBANG - Sektor pertanian sejauh ini dinilai masih memiliki prospek yang sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik. Hal itu yang menjadi alasan PT Pupuk Kujang untuk terus menggelorakan semangat bertani kepada masyarakat.

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Andi Komara menuturkan perusahaannya mendorong supaya sektor pertanian tetap diminati, terutama oleh kaum milenial. Hal itu juga yang mendorong perusahaannya untuk terus berinovasi, termasuk mendukung penerapan teknologi di sektor tersebut.

"Perusahaan kami siap berkontribusi dalam segala upaya, termasuk mengembangkan sistem pertanian modern demi kemajuan petani dan ketahanan pangan nasional," ujar Andi dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Salah satu dukungannya, kata Andi, yakni dengan memperkenalkan produk baru berupa pupuk daun yang diaplikasikan menggunakan drone. Jadi, pupuk daun tersebut disemprotkan oleh drone semprot besar dengan kapasitas tangki 20 liter. Drone bergerak terbang di atas hamparan sawah dan menyemprotkan pupuk daun secara otomatis.

"Kita sudah ujicobakan produk ini di Desa Kiarasari, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di sana Pupuk bekerjasama dengan IPB memperkenalkan aplikasi pupuk menggunakan teknologi drone kepada petani setempat," kata dia.

Dalam pengaplikasiannya, kata dia, hanya cukup sederhana, yakni petani hanya tinggal mengisi pupuk daun tersebut ke tanki di drone tersebut. Nanti seorang operator berkonsentrasi di layar ponselnya memantau pergerakan drone secara seksama.

"Untuk pupuk daun ini diberikan pada tanaman melalui mulut daun atau stoomata untuk memberikan unsur hara tambahan bagi tanaman selain yang diserap oleh akar tanaman," Andi menambahkan.

Adapun Pupuk daun cair tersebut, menurut salah satu Tim Riset Pupuk Kujang, Rangga Jiwa, memiliki kandungan lengkap baik makro maupun mikronutrien, NPK, kalsium magnesium dan tres element juga ada di sini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman.

"Pupuk ini bisa menginsert kalsium dalam produk ini yang bermanafaat bagi ketahanan tanaman, dan meningkatkan rendemen," ujar Rangga menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pertanian Institur Pertanian Bogor Prof. Suryo Wiyono menuturkan, penggunaan drone di pertanian merupakan jawaban mengatasi tantangan kesulitan tenaga kerja di sektor pertanian.

Dia pun berharap, demonstrasi drone semprot ini, bisa memuat pertanian lebih moderen dan bisa menarik minat kaum muda berkecimpung di dunia pertanian. Lebih dari itu, dengan menggunakan drone, biaya tebar pupuk menjadi lebih rendah dibanding konvensional.

"Hitungannya kalau menggunakan drone ini, per hektare Rp 150 ribu sudah kompetitif dengan manual. Yang satu hektare bisa mencapai Rp 200 ribu. Jadi menggunakan drone bisa lebih hemat," ujar Suryo.

Selain itu, ujar Suryo, menebar pupuk menggunakan drone bisa lebih cepat. Dengan menggunakan drone, ujar Suryo, 100 hektare, cukup 4-5 hari sudah selesai.

"Kalau manual sehektare bisa 25 orang kerja. Kecepatannya dan kemerataannya efektifitas lebih baik menggunakan drone,"pungkasnya. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper