Bisnis.com, PURWAKARTA – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta membangun rumah batik di sekitar Kecamatan Plered dengan luas mencapai 5.000 meter.
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Ahmad Nizar menuturkan pemerintah daerah telah merencanakan pembuatan batik dengan konsep dari hulu ke hilir.
"Untuk pembangunan rumah batik, itu sudah berjalan sejak 2019 lalu. Mungkin, progres pembangunannya sudah sekitar 40 persen. Tapi dua tahun terakhir pembangunannya terhenti, karena anggarannya lebih difokuskan dulu untuk penanganan pandemi Covid-19," ujar Nizar saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (4/8/2022).
Menurut Nizar, pembangunan rumah batik tersebut memang harus dilanjutkan. Alasannya, karena sampai saat ini Purwakarta belum memiliki sentra kerajinan batik padahal sudah memiliki motif sendiri. Selain itu, banyak warga yang berminat menjadi perajin batik.
"Keberadaan rumah batik ini, sebagai upaya mendorong pengembangan batik khas Purwakarta. Tapi, itupun kembali lagi ada tidaknya alokasi anggarannya. Harapan kami, dengan adanya rumah batik ini kedepannya batik khas Purwakarta bisa lebih dikenal secara luas. Sehingga, batik Purwakarta ini bisa menambah daftar panjang kekayaan kerajinan yang ada di Indonesia," kata dia.
Nizar menjelaskan, selain terdapat pabrik batik (area produksi), di lokasi tersebut rencananya juga akan dibangun outlet dan area edukasi pembuatan batik bagi pelajar maupun masyarakat.
"Kami punya mimpi untuk menjadikan Purwakarta sebagai salah satu sentra batik Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Keberadaan rumah batik ini, diharapkan menjadi jembatannya," seloroh dia.
Terkait motif batik khas Purwakarta sendiri, Nizar menambahkan, desainnya lebih menggambarkan ikon-ikon wilayah tersebut. Dengan kata lain, motif batik yang dibuat ini memiliki ide dasar dan filosofi tentang Purwakarta. Di antaranya, menggambarkan air mancur Situ Buleud, manggis, Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, serta Tajug Gede Cilodong.
"Terciptanya motif batik ini tidak sembarangan begitu saja. Untuk desain batik ini, kami melibatkan tim ahli dari akademisi. Setelah jadi, kemudian dirilis sebagai batik khas Purwakarta," jelas dia. (K60)