Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi PMK di Sumedang Capai 78 Persen

Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sumedang mencapai 78 persen dari total alokasi 2.600 dosis.
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, SUMEDANG - Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sumedang mencapai 78 persen dari total alokasi 2.600 dosis.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang Nandang Suparman kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).

"Itu data per kemarin ya, hari ini saya belum update, tapi secara keseluruhan penanganan vaksinasi PMK sudah berjalan dengan baik," jelasnya.

Menurut Nandang, meskipun penanganan PMK sudah dilakukan dengan maksimal, diakuinya masih ada sejumlah kendala teknis di lapangan. Utamanya menyoal lokasi kandang yang relatif berjauhan.

"Kendalanyaa lokasi vaksin yang menyebar, karena satu paket vaksin itu untuk 100 ternak, cuma kadang satu titik itu hanya 10-20 ekor, jadi sisa vaksin harus disalurkan ke hewan ternak di lokasi berbeda, karena untuk efikasi dari vaksin ini maksimal 24 jam dari dibuka," jelas Nandang.

Belum lagi, vaksin PMK harus disimpan dalam suhu yang terjaga sehingga dari titik satu ke titik lain kandang ternak, vaksin PMK harus diperlakukan hati-hati.

Nandang menyebut, dari alokasi vaksinasi tersebut, mayoritas vaksin disalurkan terhadap sapi perah. Sisanya diberikan kepada sapi potong mengingat dalam waktu dekat akan menghadapi Hari Raya Iduladha.

"Mereka [peternak] biar gak khwatir soal hewan ternaknya, agar bisa terjual di Idulkurban nanti," jelansya.

Sehingga vaksinasi yang dilalukan kepada hewan kurban yang sehat ini kata dia, bisa membuat peternak tenang dan pembeli pun nyaman. "Karena kalau tidak, pasti ada kekhawatiran dari peternak dan pembeli," jelasnya.

Sementara itu, Nandang mengatakan, daerah di Kabupaten Sumedang yang menjadi kontributor terbanyak hewan ternak ada di daerah barat.

"Terbanyak itu ada di Tanjungsari, Pamulihan, Cimanggung," imbuhnya.

Di daerah tersebut kata dia, sudah disosialisasikan agar kandang-kandang ternak ataupun lapak ternak agar diberi perlakukan sterilisasi dengan disinfektan.

"Baik di pasar hewan maupun di kandang mandiri, itu semua sudau diterapkan protokol kesehatan untuk hewan agar meminimalisasi terpapar PMK," jelasnya. (K34)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper