Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOR Ciayumajakuning Landai, 3 Kabupaten Tidak Rawat Pasien Covid-19

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) terpantau landai per Senin (20/6/2022).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) terpantau landai per Senin (20/6/2022).

Berdasarkan informasi dari Pikobar Jabar, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di wilayah Ciayumajakuning ini terisi oleh 6 orang (0,69 persen) dari total keseluruhan 873.

Jumlah BOR paling tinggi di wilayah Ciayumajakuning ditempati oleh Kota Cirebon. Dari jumlah 136 tempat tidur, sebanyak 3 terisi atau 2,21 persen.

Kemudian urutan kedua yakni Kabupaten Cirebon. Wilayah tersebut memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 248, terisi 3 atau 1,21 persen.

Sementara, rumah sakit di kabupaten/kota lainnya, yakni Majalengka, Indramayu, dan Kuningan, terpantau tidak merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan terjadi penambahan kasus Covid-19.

Pihaknya sampai saat ini belum memastikan subvarian jenis apa. “Kami dari satgas terus memonitor,” kata Agus.

Agus mengatakan, pemerintah daerah masih menunggu regulasi yang diterapkan pemerintah terkait penanganan Covid-19. Saat ini perkembangan kasus dianggap landai.

Pemerintah Kota Cirebon, lanjutnya, sudah mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk kebutuhan testing, pelacakan, ruang, dan upaya penanganan Covid-19 lainnya.

"Kesiapan rumah sakit, baik ruang perawatan dan ICU juga telah siap dan tinggal dialihfungsikan jika terjadi kondisi terburuk," kata Agus.

Sementara dari Kabupaten Cirebon, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Sartono mengatakan protokol kesehatan wajib diterapkan meskipun sampai saat ini belum kasus baru akibat varian baru tersebut.

"Virus ini dinilai lebih ringan karena orang yang terpapar tidak sampai menderita sakit yang parah. Hanya saja, diakui virus penularannya memang lebih cepat dibanding varian lainnya," kata Sartono.

Sartono mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak terlalu panik terhadap penyebaran subvarian omicron tersebut. Kepanikan, menyebabkan imunitas menurun.

"Penanganan subvarian omicron ini sama, makanya angan remehkan protokol kesehatan, tetap pakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper