Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat masih terus memperbaharui data rencana hewan ternak yang akan mendapat vaksin pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala DKPP Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui jadwal pasti rencana vaksinasi PMK.
Namun, upaya untuk mendata dan mengidentifikasi kebutuhan vaksinasi terus dilakukan bersama kabupaten/kota.
“Jabar belum menyerahkan data kebutuhan vaksinasi. Hari ini [Selasa] data terkait kebutuhan vaksinasinya ditargetkan selesai,” katanya kepada Bisnis, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya data terus diperbaharui mengingat belum semua kabupaten/kota di Jawa Barat menyerahkan data. pihaknya saat ini tengah memaksimalkan pengobatan terhadap ratusan hewan yang tertular sembari menunggu vaksin khusus dari pemerintah pusat.
Enam wilayah yang sudah terdapat kasus PMK di antaranya Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Kuningan.
Arifin mencatat total hewan yang tertular sebanyak 662 ekor hewan ternak jenis sapi potong, sapi perah, domba dan kambing. Dari jumlah tersebut sekira 200 ekor sudah dinyatakan sembuh. Sisanya ada yang mati, dipotong paksa dan dalam masa pengobatan.
“Yang mati jumlahnya sedikit. Kalau tingkat kesembuhan sudah di angka 30 persen. Treatmentnya kayak Covid-19. Kita pengobatan. Vaksin belum ada, nunggu dari kementerian. Tapi kita bersama pemerintah kabupaten kota melakukan disinfektan, memberikan vitamin, obat didistribusikan. Jadi, hewan yang bergejala diberikan vitamin,” katanya.