Bisnis.com, CIREBON - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan embarkasi Indramayu dipastikan belum bisa digunakan untuk melayani pemberangkatan maupun kepulangan jemaah ibadah haji pada 2022.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VIII Selly Andriani Gantina menyebutkan kondisi tersebut harus menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama Gubernur Ridwan Kamil.
Menurut Selly, BIJB Kertajati saat ini berubah status menjadi bengkel pesawat. Sehingga, tidak bisa melayani penerbangan komersil, terutama pemberangkatan jemaah haji.
"Otomatis menjadi kerugian buat semua. Status bengkel BIJB harus diubah, karena ini adalah bandara internasional," kata Selly saat ditemui pada acara sosialisai pendanaan haji di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu (15/5/2022).
Ditambahkan Selly, adanya hal tersebut membuat pembangunan embarkasi di Kabupaten Indramayu seakan percuma, lantaran pemberangkatan tetap dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma atau pun Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pembangunan embarkasi di Indramayu, sejauh ini sudah masuk ke dalam tahapan kedua atau 90 persen. Untuk perampungan, harus dilakukan pembangunan tahap 3.
Baca Juga
"Kapasitas embarkasi bisa menampung 3 kloter lebih dan jemaah jabar bisa tertampung. Sayang sekali kalau BIJB tidak bisa digunakan," katanya.
Pihak Kantor Wilayah Kemenag Jabar memastikan, BIJB tidak bisa digunakan untuk kebutuhan pemberangkatan haji lantaran pembangunan embarkasi di Indramayu belum selesai.
Pada tahun ini, seluruh jemaah haji akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta. Sementara, untuk asrama haji akan ditempatkan di embarkasi Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur.