Bisnis.com, BANDUNG — Di luar urusan pendapatan para peserta Program Petani Milenial, pengalaman budi daya komoditas memakai teknologi pertanian terkeni juga dirasakan oleh para peserta.
Penggunaan inovasi pada program ini seiring dengan permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar para milenial bisa beradaptasi dengan gaya pertanian modern.
Apa saja teknologi yang diterapkan dalam program yang diampu oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat dan Dinas Perkebunan ini?
Teknologi drone, yang dipakai untuk pemupukan dan pemberantasan hama tanaman padi.
Springkler untuk penyiraman tanaman hortikultura.
Bioflok dan AutoFeeder untuk perikanan. Sebagai contoh, dengan Auto Feeder pemberian pakan dapat dengan mudah diatur baik dalam jumlah, maupun frekuensi pemberiannya secara otomatis yang dapat dikendalikan melalui telepon pintar dengan menggunakan fasilitas IoT, sehingga mempermudah bagi petani milenial.
Shading house untuk tanaman hias, sebagai peneduh bagi tanaman terhadap cahaya matahari yang berlebih.
Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) untuk pencatatan data ternak dan informasi penting terkait hewan ternak.
Weather control, guna memantau cuaca tanaman hortikultura dan perikanan.
Irigasi tetes (Drip Irrigation), digunakan pada budidaya komoditas holtikultura.
Sejumlah inovasi lain rencananya akan dikembangkan dalam program ini antara lain apartemen ayam hingga screen house. Menarik ya?
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.
