Bisnis.com, BANDUNG - Bukan hal mudah melahirkan ribuan petani muda dalam waktu setahun. Namun, perjalanan Program Petani Milenial sepanjang 2021 memberikan gambaran sejumlah aspek mana saja yang akan diperbaiki organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jawa Barat yang mengampu program ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan para peserta Petani Milenial hasil seleksi 2021 lalu untuk digenjot pada 2022. Meski memiliki sektor unggulan budi daya tanaman hias, dan ubi jalar pihaknya juga tengah mencari peluang baru.
“Kami juga mencari peluang pasar untuk menentukan komoditas tahun 2022, melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota dan sosialisasi menjaring offtaker [baru], serta menyiapkan sarana dan prasarana bagi petani milenial, ” tuturnya.
Dadan juga memastikan tahun ini untuk pelatihan wirausaha diharapkan bisa dilakukan per wilayah.
“Kami juga Akan melakukan pengembangan penggunaan IoT [Internet of Things]. Melakukan kolaborasi dengan kab/kota serta komunitas masyarakat yang sudah berjalan namun membutuhkan modal dan/atau bimtek,” katanya.
Sejak tahun lalu, DTPH mempersiapkan komoditas unggulan yakni tanaman pangan ubi jalar dan tanaman hias daun hingga jagung hibrida. Komoditas ini dinilai bisa memberikan efek ekonomi signifikan bagi para petani milenial juga memiliki pasar yang luas dan menjanjikan.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.