Bisnis.com, BANDUNG - Berbekal informasi dari sosial media, Anggie Dity Pramesti menggali informasi mengenai Petani Milenial.
Akhirnya, Februari 2021 Anggie mengunggah berkas untuk mendaftar sebagai petani milenial. Setelah itu, Anggie kemudian mendapatkan informasi dirinya lolos dan kemudian mengikuti interview dan bimbingan teknis.
Baru pada Agustus 2021, Anggie mendapatkan modal dari perbankan berupa 300 indukan tanaman hias berjenis Homalomena Frog, Amydrium silver dan Scindapsus lucens.
"Di green house di Satuan Pelayanan Balai Benih Hortikultura, Margahayu-Lembang kita perbanyak, setelah kita sukses memperbanyak kita jual ke offtaker," jelas dia kepada Tim Jelajah Petani Milenial Juara Bisnis Indonesia, belum lama ini.
Offtaker sendiri dilakukan oleh Minaku, di Bogor. Setelah dijual ke offtaker, tanaman-tanaman hias yang dibudi dayakan oleh dia dan 19 orang petani milenial lainnya kemudian di ekspor.
"Ekspornya itu ke Eropa, ke Asia juga," jelas milenial berusia 24 tahun ini.
Senada dengan Anggie, Rizki Anggara juga mengaku sudah mulai bisa mengerti karakteristik tanaman hias yang dia budi dayakan.
"Kita jadi tahu bagaimana karakteristik dari masing-masing tanaman hias," sebutnya.
Pasalnya dia mengaku di bulan-bulan pertama, memang ditemukan hambatan. Namun, dengan bimbingan dari offtaker dan juga dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat akhirnya solusi dari permasalahan yang dihadapi bisa dipecahkan.
"Bulan-bulan pertama kita sulit memang, tapi seiring jalan kita jadi tahu," jelasnya.
Dalam tiga hingga empat bulan, 20 petani milenial bidang tanaman hias ini mampu menghasilkan 5.500 tanaman hias hasil dari hasil pembudi dayaannya.
Kemudian, dari hasil panennya tersebut, dijual ke offtaker dengan harga seragam, yakni Rp50.000 per tanaman. "Per Petmil itu rata-rata 300 tanaman," jelas dia.
Bagi Anggie dan Rizki, keikutsertaan keduanya di Program Petani Milenial ini tidak hanya memberikan ilmu dan kemampuan membudi dayakan tanam hias bernilai ekspor, tapi juga mereka bisa mendapat relasi yang luas untuk mengembangkan minatnya tersebut.
"Bagi kita, yang terpenting itu relasi, dari sini kita bisa mengembangkan lebih jauh," jelas dia.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.