Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Petani Milenial Juara: Ujang Bawa Bawang Merah Tembus Pasar Modern dan Luar Jawa

Milenial yang baru berusia 28 tahun ini mampu menggerakkan ratusan petani di Desa Jalan Cikawari Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung hingga memproduksi ribuan ton bawang merah dalam satu kali masa panen.
Petani milenial, Ujang Margana berpose di lahan tanaman bawang merah garapannya di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3).
Petani milenial, Ujang Margana berpose di lahan tanaman bawang merah garapannya di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3).

Bisnis.com, BANDUNG- Petani milenial asal Kabupaten Bandung sukses menggerakkan kelompok tani untuk memproduksi komoditas bawang merah hingga mampu menopang kebutuhan di pasar tradisional maupun modern di Jawa Barat hingga ke Sumatra.

Sosok anak muda tersebut bernama Ujang Margana. Milenial yang baru berusia 28 tahun ini mampu menggerakkan ratusan petani di Desa Jalan Cikawari Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung hingga memproduksi ribuan ton bawang merah dalam satu kali masa panen.

"Per panen, musim hujan bisa 15 ton, kalau musim kemarau bisa 20 ton per hektare karena bisa pembentukan ubi bisa diatur," jelas Ujang kepada Tim Jelajah Petani Milenial Juara, belum lama ini.

Saat ini, dari 252 anggota kelompok tani yang tergabung dalam Kelompok Tani Tricipta didampingi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat ini menggarap lahan seluas 300 hektare.

Dalam satu tahun, Ujang bersama kelompok taninya bisa menghasilkan ribuan ton bawang merah.

Perjalanan panjang Ujang untuk membuka kesadaran para petani terhadap kualitas tanam bawang merah bukan tanpa hambatan. Ujang sejak 2016 lalu memang fokus untuk membuat petani di daerahnya lebih sejahtera.

Tantangan-tantangan yang ia hadapi dalam perjalanan mengembangkan kelompok taninya ia selesaikan bersama-sama dengan kelompok inti Kelompok Tani Tricipta yang berjumlah 32.

"Sisanya itu adalah kelompok tani binaan kita, jumlahnya 220 petani," jelasnya.

Hingga akhirnya saat ini, ia bisa membuat Koperasi Kelompok Tani Tricipta yang menghindarkan para petani dari jerat tengkulak yang kerap memonopoli harga bawang merah hingga memberikan pinjaman yang bunganya tidak rasional.

"Dengan adanya kelompok Tani Tricipta, petani merasa terbanti, karena kalau ada kebutuhan untuk modal produksi, koperasi memberikan pinjaman yang tidak ada bunga. Margin diambil dari hasil produksi yang telah dijual, itu pun bakal kembali kepada para anggota koperasi," jelasnya.

Selain itu, ia juga kini tengah merintis penggunaan sistem Internet of Think (IoT) dalam sistem pertaniannya, dimana data kecepatan angin, curah hujan, nutrisi tanaman, PH tanah hingga kualitas pupuk bisa dikontrol lewat gadgetnya.

"Sensor CCTV, untuk mengontrol operasionalisasi peralatan tani," jelasnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper