Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah terus mengakselerasi vaksinasi untuk tercapainya herd immunity dan menekan laju penyebaran Covid-19. Vaksinasi menjadi salah satu langkah krusial untuk menentukan kesuksesan Indonesia keluar dari pandemi.
Seperti halnya akselerasi vaksin booster Covid-19 yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Vaksinasi tersebut diikuti ratusan karyawan PT Kahatex.
Deputi KBKR BKKBN Eni Gustina mengungkapkan ada 14 provinsi yang sama-sama diberikan penugasan percepatan vaksinasi booster oleh Presiden Joko Widodo. Salah satunya di Provinsi Jawa Barat yang di mana titik awalnya di PT Kahatex.
"Vaksinasi booster di Jabar ini bisa menjadi role model bagi provinsi lain termasuk Banten, Jateng atau Jatim yang punya industri dengan skala besar," ujar Eni, Senin (21/2/2022).
Eni menambahkan, vaksinasi booster di perusahaan industri dengan karyawan mencapai ribuan secara tidak langsung telah melakukan percepatan vaksinasi pada kelompok yang besar dibandingkan menyasar ke masyarakat.
"Alhamdulilah hari ini ada 600 dosis vaksin booster. Insya Allah pekan depan kita gelar vaksinasi serupa dengan sasaran lebih banyak, kurang lebih 2.000 dosis vaksin," terangnya.
Disisi lain, kata Eni, akselerasi vaksin booster Covid-19 diharapkan menjadi upaya untuk menyadarkan warga betapa pentingnya divaksin tahap tiga. Sebab, warga beranggapan vaksin pertama dan kedua sudah cukup. Padahal, pandemi Covid-19 gelombang ketiga ini masih terjadi.
"Waktu vaksin pertama dan kedua, warga sangat paham tentang kekebalan tubuh dan antusias divaksin sangat tinggi. Tapi pas vaksin booster warga banyak yang tidak mau karena berpikiran tidak terlalu penting. Padahal covid belum selesai," terangnya.
"Ini yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo supaya gelombang ketiga cepat reda, maka percepatan vaksin booster harus ditingkatkan. Mminimal ketika seseorang positif Covid, satu atau dua hari sudah sembuh karena punya antibodinya," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM Siska Gerfianti mengatakan, Pemprov Jabar dan BKKBN akan fokus menuntaskan target vaksin booster.
"Target kita ada 37 juta. Dosis pertama sudah 88 persen, kemudian dosis ke 2 sudah 65 persen, lalu vaksin booster atau vaksin tahap tiga ini baru dimulai, kita harus kejar bersama-sama supaya tahun ini bisa kita tuntaskan," paparnya.
Ia menambahkan, untuk mengejar target tersebut pihaknya akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait baik di pemerintahan, swasta bahkan berbagai komunitas di berbagai daerah di Jabar.
"Kita harapkan dengan kolaborasi yang dilakukan mulai dari vaksinasi tahap pertama, kedua dan ketiga bisa mempercepat penanganan Covid-19," terangnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PT Kahatex Tamami mengapresiasi upaya BKKBN dan Pemerintah Provinsi Jabar yang sudah menginisiasi pelaksanaan vaksinasi booster di PT Kahatex.
"Ini gagasan yang sangat baik di mana tujuannya membentuk herd immunity seluruh pekerja di PT Kahatex," ujarnya.
Hingga saat ini, sambung Tamami, vaksinasi akan terus dilakukan sesuai dengan surat edaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yaitu perusahaan industri dari Januari sampai Juni 2022 target vaksinasi booster harus mencapai 50 persen. Kemudian dari Juni sampai Desember 2022 harus terealisasi 100 persen.
"Jadi vaksinasi booster ini akan terus kami laksanakan hingga 100 persen," jelasnya.
Kata Tamami, kurang lebih dari 29.700 karyawan di PT Kahatex, sebanyak 99 persen semua sudah divaksin tahap 1 dan 2. Sedangkan sisanya 1 persen akan segera menyusul lantaran sebelumnya ada halangan seperti sedang mengandung, usai melahirkan dan kendala lainnya.
"Sedangkan untuk vaksin booster ini memang masih berjalan, jadi kurang lebih baru ratusan karyawan sudah booster. Tapi untuk mempercepat vaksinasi kami sudah informasikan kepada karyawan, silakan vaksin booster di mana saja, bahkan bisa di Puskesmas sekitar pabrik," tandasnya. (K34)