Bisnis.com,BANDUNG--Minat investor menanamkan modal ke Jawa Barat diyakini tidak terdampak rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan wilayahnya akan tetap menjadi destinasi utama investasi meski IKN diperkirakan akan menjadi magnet baru penanaman modal.
Menurutnya sebagai pusat industri manufaktur, Jawa Barat tidak akan terganggu dengan IKN. Investasi ke IKN Nusantara diperkirakan akan lebih banyak di sektor properti seperti gedung perkantoran, perumahan hingga perhotelan.
"Tapi tidak industri manufaktur. Karena Ibu Kota Negara tidak didesain sebagai kawasan industri manufaktur. Jadi mau (investasi ke IKN) apa saja, Jawa Barat kekuatan ekonominya 60 persen manufaktur, jadi akan tetap bertahan disitu," katanya usai acara West Java Investment Report di DPMPSTP Jabar, Senin (7/2/2022).
Ridwan Kamil bahkan menilai justru DKI Jakarta yang akan terancam dengan investasi di IKN. Karena ada fungsi-fungsi seperti perkantoran dan jasa di Jakarta yang pindah ke Kalimantan Timur dan berpengaruh pada minat investasi.
"Itu keyakinan saya, justru IKN akan menambah peluang-peluang investasi ke Jawa Barat bukan mengurangi," katanya.
Investasi Jawa Barat sendiri diyakini tangguh dari berbagai tantangan. Sepanjang 2021, realisasi investasi untuk PMA dan PMDN mencapai Rp136 triliun lebih. "Meski tahun 2021 pandemi masih melanda, ini menandakan bahwa investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan," ujarnya.
Capaian ini menunjukan investor melihat Jawa Barat dengan persepsi positif dimana pandemi dinilai hanya terjadi sementara sementara peluang ekonomi jangka panjang akan tetap positif.
Hal ini ditopang dengan dukungan infrastruktur yang lengkap, tingkat produktifitas tenaga kerja yang tinggi dan pelayanan investasi di level provinsi dan kabupaten/kota yang lebih cepat dan mudah. "Itulah kenapa investasi di Jawa Barat juara," pungkasnya.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Noneng Komara mencatat pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat memiliki dua target investasi yakni target dari BKPM sebesar Rp.127,34 T dan target berdasarkan Perubahan Renstra DPMPTSP Jawa barat tahun 2018-2023 senilai Rp.101,97 T.
“Berdasarkan target dari BKPM, realisasi investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021 melebihi target sebesar 106,90% .Sementara berdasarkan target Perubahan Renstra, realisasi investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021 melebihi target sebesar 133,50%,” katanya.
Realisasi Investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021, baik PMA maupun PMDN mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2020. Realisasi PMA mengalami kenaikan sebesar 10,36% dan PMDN naik sebesar 16,63%.