Bisnis.com, BANDUNG - Kota Bandung kini memiliki Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah (RSJP) Paramarta. Diharapkan kehadiran RSJP Paramarta bisa membantu penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah yang selama ini terfokus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyambut baik kehadiran rumah sakit pertama di Kota Bandung yang menangani khusus penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Kami atas nama pemerintah kota berterimakasih dengan dibangunnya rumah sakit khusus penyakit jantung di Kota Bandung karena memang yang saya baca proses masalah penyakit jantung ini hitungan waktu, jadi penanganannya butuh secepat mungkin," kata dia, di RSJP Paramarta, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (2/2/2022).
Dengan demikian, nantinya warga Kota Bandung yang mengidap penyakit jantung maupun pembuluh darah tidak harus lama antre di RSHS dan bahkan pergi ke luar kota untuk mendapatkan pelayanan.
"Jadi kalau orang Bandung punya masalah jantung dan pembuluh darah harus berobat ke luar Bandung, itu tentunya berpengaruh terhadap proses penanganan berikutnya, jadi mudah-mudahan kalau warga Kota Bandung mengalami masalah jantung dan pembuluh darah karena ada masa kritisnya namanya golden time, dalam waktu beberapa saat setelah serangan itu harus segera ditangani, nah mudah-mudahan kalau itu di Bandung sudah ada, waktu kritis itu bisa cepat tertangani," jelas Yana.
Selain itu, dengan adanya RSJP Paramarta ini, sekaligus menegaskan Kota Bandung menuju Hospital Tourism. Artinya, masyarakat luar Kota Bandung bisa menikmati banyak layanan kesehatan di Kota Bandung.
"Jadi mudah-an Rumah Sakit ini jadi rujukan buat tidak saja warga Kota Bandung, tapi tentunya bagi warga di sekitar Kota Bandung, bahkan sukur-sukur dari luar negeri juga masuk kesini," ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSJP Paramarta memastikan pihaknya berkomitmen untuk mendukung warga Kota Bandung dan sekitarnya dalam menghadapi penyakit jantung dan pembuluh darah.
Pasalnya, selama ini masyarakat yang hendak memasang kateter di RSHS harus menunggu rata-rata tiga bulan. Sehingga dengan hadirnya RSJP Paramarta ini diharapkan bisa membantu masyarakat lebih cepat melakukan kateterisasi.
"Kita ingin membantu waktu tunggu pasien itu biar gak terlalu lama, dengan menyediakan tiga ruangan kateterisasi jantung dengan 44 tindakan setiap harinya," ungkapnya.
Selain itu, nantinya masyarakat juga bisa mengakses aplikasi My Paramarta yang memungkinkan masyarakat mendapatkan pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung.
Caranya, adalah dengan menekan tombol darurat di aplikasi tersebut saat terjadi serangan jantung. Setelah itu, Command Center milik RSJP Paramarta akan menangkap sinyal tersebut dan akan langsung mengirim ambulans.
"Nanti setelah kita bertemu dengan pasien, di ambulance sudah langsung penanganan pertama, dan disana terintegrasi dengan emergency kita, ada sistem yang terkonek langsung dengan kamera, jadi dokter melihat pasien riil, dan langsung penanganan, disana juga dilengkapi dengan alat pemasangan rekam jantung, sehingga kita memangkas waktu yang habis di jalan dimulai dari ambulance, jadi kita gak mulai dari IGD lagi, tapi kita selangkah lebih maju kita dari ambulance," jelasnya. (K34)