Bisnis.com, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mendorong Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Barat untuk intens melakukan digitalisasi sebagai jawaban atas tantangan disrupsi akibat pandemi Covid-19 dan industri 4.0.
Menurut Setiawan, selain menjadi jawaban atas dua disrupsi tersebut, digitalisasi IKAPI diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat Jabar. Apalagi, Jabar sendiri menempati peringkat ke-10 di Indonesia dengan poin 39,47 terkait indeks aktivitas literasi membaca.
Pemda Provinsi Jabar sendiri, kata Setiawan, sudah mulai melakukan digitalisasi literasi. Hal tersebut terwujud dalam program Maca Dina Digital Library (Candil). Program itu bertujuan, salah satunya, untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
"Bagaimana caranya memfamilierkan supaya literasi kita meningkat. Kemudian menempuh jalur platform," kata Setiawan saat membuka Konferensi Kerja Daerah (Konkerda) 2022 IKAPI Jabar bertema "Pemanfaatan Teknologi Digital bagi Penerbit" di Hotel Santika, Kota Bandung, Rabu (19/1/2022).
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga sudah meluncurkan program Kotak Literasi Warga Cerdas (Kolecer) yang berupa perpustakaan mini di pedestrian, Motor Baca yang merupakan perpustakaan keliling, dan Gerakan Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi).
Setiawan pun mendorong industri penerbitan untuk memasarkan produknya secara digital, mulai dari toko buku online sampai e-commerce. Begitu juga dengan kegiatan promosi, seperti melakukan pre-order secara online.
Ketua IKAPI Jabar Mahpudi menuturkan pihaknya sudah bertransformasi dengan melakukan digitalisasi. Hal itu dilakukan karena kebutuhan masyarakat terhadap bacaan tidak hanya berupa buku fisik, tetapi juga bacaan online.
“Di mana buku bukan hanya diproduksi dalam versi cetak, tetapi juga buku harus juga dikembangkan dengan platform-platform digital. Tentu ini menuntut kami semua para penerbit untuk bisa melakukan adaptasi,” kata Mahpudi.
Menurut Mahpudi, IKAPI Jabar berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jabar untuk mengembangkan program Buku dari Desa.
“Kami bayangkan kalau di Jabar ada 5.300-an desa kemudian masing-masing desa bisa melahirkan satu judul buku saja terkait potensi desa. Maka Jawa Barat dengan sangat cepat akan melahirkan paling tidak 5.300-an judul buku, itu artinya bisa membantu Jawa Barat untuk menaikkan indeks literasinya," ucapnya.